Desa Ekowisata Halal, Konsep Praktis Berdayakan Masyarakat

ba142a02 433a 460c 9fcb 4b8f999dcce5 960x400 1
Desa Ekowisata Halal bersama Bank Indonesia KpW Jabar dan MES Jabar menggelar FGD bertema "Pemberdayaan Masyarakat Desa melalui Pembentukan Desa Ekowisata Halal di Indragiri", (Foto: Humas UIN Bandung).

ZONALITERASI.ID – Desa Ekowisata Halal bersama Bank Indonesia KpW Jabar dan MES Jabar menggelar Forum Group Discussion (FGD) yang mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat Desa melalui Pembentukan Desa Ekowisata Halal di Indragiri”.

Desa Ekowisata Halal yang diluncurkan di Desa Indragiri, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung ini merupakan sebuah konsep praktis pemberdayaan masyarakat desa yang mengharmonisasikan nilai-nilai religiusitas, budaya, lingkungan, dan wisata. Program ini diinisiasi oleh Muhammad Hasanuddin, Sofian Al Hakim, dan Atang Abd Hakim.

Menurut salah satu inisiator Desa Ekowisata Halal, Muhammad Hasanuddin, yang juga Ketua Program Studi Ekonomi Syariah UIN SGD Bandung, konsep Desa Ekowisata Halal menawarkan pemberdayaan masyarakat desa sebagai locus utamanya. Setiap manfaat yang ditimbulkan dari kegiatan wisata tersebut harus kembali kepada masyarakat.

“Sektor wisata merupakan sektor strategis untuk memperkuat ekonomi masyarakat yang saat ini terdampak oleh covid 19. Inovasi pemberdayaan masyarakat desa melalui desa ekowisata halal diyakini bisa menumbuhkan sumber ekonomi baru bagi masyarakat desa,” kata Hasan, sapaan Muhammad Hasanuddin, Senin (21/9/2020).

Selain itu, lanjutnya, Desa Ekowisata Halal juga bisa menjadi laboratorium inklusif, agar ilmu pengetahuan bisa tumbuh dan berkembang di dalamnya.

Lanjut Hasan, untuk merealisasikan program itu, dilakukan kolaborasi dan sinergitas dengan berbagai kalangan. Kolaborasi ini diwujudkan dalam bentuk komitmen kerjasama dengan hampir 21 instansi, antara lain BI KpW Jabar, UIN SGD Bandung, Disparbud Jabar, dan DPRD Kabupaten Bandung.

Selain itu, Disparbud Kabupaten Bandung, Dinas LH Kabupaten Bandung, MES Jabar, PTPN VIII, ADM Sinumbra, ASBISINDO Jabar, P2PAR ITB, TAP Jabar, Komisi Fatwa MUI Jabar, Dompet Dhuafa Jabar, Pusat Halal Salman, Kades Indragiri, Tim Saber, Baznas Kabupatan Bandung, STP Bandung, IDES Jabar, dan KPPH Indragiri.

FGD sendiri diselenggarakan sangat ketat, memperhatikan protokol kesehatan dengan sistem hybrid, ofline, dan online. Panitia membagikan masker dan menyediakan handzanitezer serta menjaga jarak. Hanya 15 narasumber yang ada di dalam ruangan sedangkan narasumber lainya menggunakan zoom meeting. (des)***