Dewan Profesor Unpad Luncurkan Seri Buku “Transformasi Indonesia”

humas unpad Dewan Profesor
Gelar wicara peluncuran seri buku “Transformasi Indonesia" Dewan Profesor Unpad, di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad Kampus Iwa Koesoemasoemantri, Bandung, Jumat, 2 September 2022, (Foto: Humas Unpad).

ZONALITERASI.ID – Dewan Profesor Universitas Padjadjaran (Unpad) meluncurkan seri buku “Transformasi Indonesia”, di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad Kampus Iwa Koesoemasoemantri, Bandung, Jumat, 2 September 2022.

Buku ini merupakan kontribusi pemikiran para guru besar Unpad menyongsong transformasi menuju Indonesia Emas 2045.

Buku “Transformasi Indonesia” terdiri dari tiga seri yang merangkum 27 tulisan para guru besar Unpad dari berbagai kelompok ilmu.

Buku pertama berjudul “Membangun Manusia yang Memanusiakan”, ditulis guru besar dari kelompok Sosiohumaniora.

Lalu, buku kedua berjudul “Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat”, ditulis guru besar kelompok Kesehatan.

Buku terakhir berjudul “Tata Kelola Sumber Daya Alam Berkelanjutan”, ditulis guru besar kelompok sains, teknik, dan agrokompleks.

Peluncuran seri buku “Transformasi Indonesia” tersebut dilakukan melalui gelar wicara yang menghadirkan tiga penanggap yang editor buku tersebut serta Deputi Bidang Pemantauan, Evaluasi dan Pengendalian Pembangunan Kementerian PPN/Bappenas yang juga Wakil Ketua Tim Transformasi Indonesia, Dr. Rudy Prawiradinata.

Guru Besar Fakultas Hukum Unpad, Prof. Dr. Susi Dwi Harijanti, saat menyampaikan catatan buku “Membangun Manusia yang Memanusiakan”, mengatakan, pembangunan seyogianya dilakukan untuk manusia, bukan manusia untuk pembangunan. Karena itu, tulisan dari buku ini menjawab berbagai tantangan melakukan pembangunan yang berdasar pada hak asasi manusia.

“Berbagai cara mengatasi (tantangan), baik secara umum maupun jawaban yang secara spesifik ada di buku ini,” ujarnya.

Pada kesempatan sama Guru Besar Fakultas Kedokteran Gigi Prof. Dr. Arlette Setiawan, drg., menyampaikan catatan untuk buku “Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat”.

Menurut Prof. Arlette, buku ini berangkat dari perlunya membangun manusia berkualitas sebagai sumber daya manusia menyongsong Indonesia Emas 2045. Kualitas bisa diperoleh salah satunya dari adanya pemerataan kesempatan seluruh masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan sebaik-baiknya.

“Buku ini mencoba memetakan permasalahan yang dihadapi di sektor kesehatan agar dapat mendukung inovasi,” tuturnya.

Adapun untuk buku “Tata Kelola Sumber Daya Alam Berkelanjutan” diulas oleh Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Prof. Dr. Zuzy Anna.

Prof. Zuzy menuturkan, ada benang merah penting dari buku ini, yaitu mengingatkan akan pembangunan yang berbasis investasi pada sumber daya manusia, ilmu pengetahuan, serta inovasi dan teknologi.

“Ini menjadi tujuan kita bahwa kita ingin bertransformasi dan menyumbangkan pikiran untuk mencapai tujuan keluar dari middle income trap di 2045,” kata Prof. Zuzy.

Deputi Bidang Pemantauan, Evaluasi dan Pengendalian Pembangunan Kementerian PPN/Bappenas yang juga Wakil Ketua Tim Transformasi Indonesia, Rudy Prawiradinata, menyambut baik terbitnya seri buku transformasi Indonesia ini.

“Buku Seri Transformasi Indonesia ini merupakan sumbangsih yang berharga untuk pemerintah terutama Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, karena merepresentasikan sumbangsih pemikiran atas kepakaran para guru besar di Universitas Padjadjaran, baik secara konseptual maupun teknis,” ujarnya.

Melalui buku ini, lanjut Rudy, akan menjadi pertimbangan dalam penyusunan peta jalan transformasi ekonomi Indonesia 2045 yang sekarang sedang berjalan.

Ketua Dewan Profesor Unpad, Prof. Arief Anshory Yusuf, Ph.D., menjelaskan, latar belakang diluncurkannya seri buku “Transformasi Indonesia” ini berangkat atas upaya pemerintah dalam keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah di 2045 mendatang. Upaya ini menjadi tantangan yang memerlukan pemikiran multidisplin.

“Dewan Profesor yang menaungi semua kepakaran guru besar Unpad di berbagai bidang merasa perlu mengoordinasikan multikepakaran ini dengan mengajak anggotanya untuk menjawab tantangan strategis ini,” kata Prof. Arief.

“Kehadiran buku seri sumbangsih dari para guru besar. Ini mencerminkan kolaborasi antara pemerintah dan akademisi, sehingga pendekatan penyusunan peta jalan Transformasi Ekonomi lebih bersifat inklusif dan partisipatif,” pungkasnya. (des)***