Di China Bahasa Indonesia Mulai Diajarkan di Sekolah Dasar

atase pendidikan dan kebudayaan kbri beijing yudil chatim berbaju 230608235908 424
Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Beijing, Yudil Chatim (berbaju batik) berkunjung ke Sekolah Dasar Yuanzai di Kota Fuqing, Provinsi Fujian, China, (Foto: Republika.co.id).

ZONALITERASI.ID – Sekolah Dasar (SD) Yuanzai menjadi SD pertama di China yang memasukkan program pelajaran Bahasa Indonesia ke dalam kurikulum sekolah. Program ini diharapkan menjadi solusi atas kendala bahasa yang masih dihadapi dalam hubungan bilateral Indonesia-China.

Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Beijing, Yudil Chatim dan delegasi Indonesia berkunjung ke Sekolah Dasar Yuanzai di Kota Fuqing, Provinsi Fujian untuk mengetahui perkembangan program Bahasa Indonesia masuk kurikulum SD.

Kepala Sekolah Dasar Yuanzai, Yang Mukai, dalam keterangan KBRI Beijing, Kamis, 8 Juni 2023, memberikan apresiasi mendalam atas kehadiran perwakilan KBRI yang bermakna sangat penting bagi para murid.

Direktur Komunikasi dan Kajian Strategis, Gentala Institute, Indonesia, Susanna Tjhin, mengungkapkan, kendala bahasa merupakan salah satu tantangan yang masih dihadapi dalam hubungan bilateral Indonesia-China. Dia berharap agar pelajaran Bahasa Indonesia dapat dikembangkan secara lebih meluas di China, sebagaimana pendidikan Bahasa Mandarin yang cukup lama telah menjadi populer di tingkat pendidikan dasar dan menengah di Indonesia.

“Pemahaman bahasa adalah pintu masuk untuk pemahaman budaya dan kemasyarakatan. Ini merupakan pilar penting dalam mendorong kerja sama menyeluruh antara dua negara,” kata Christine, dilansir dari laman Republika.

Kepala Sekolah Yang juga memuji kemampuan Atase Pendidikan dengan luwes mencairkan suasana dalam kelas saat berinteraksi dengan para murid yang di awal pertemuan agak malu-malu.

Saat Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Beijing mengunjungi sekolah tersebut, seorang murid berseragam biru muda berdiri sambil tersenyum lebar dan dengan lantang berucap, “Apa kabar semua? Dajia Hao!”

Beberapa murid lain kemudian berlomba-lomba mengacungkan tangan dan berdiri, “Sampai jumpa, ZaiJian! Terima Kasih, XieXie! Nama saya, Luo Mingzhi! Selamat Pagi, Zaoshang Hao!”

Lalu Yudil memberikan pertanyaan dalam bahasa Mandarin sambil meniru gerakan sedang makan, “Chifan Ne?” Sejumlah murid nampak berpikir keras, lalu salah satu murid lompat berdiri, “Makan!”

Pada kesempatan tersebut, Yudil sempat membawakan lagu “Di Sini Senang Di Sana Senang” yang dengan cukup cepat dapat diikuti oleh anak-anak SD tersebut.

Semangat anak-anak di SD Yuanzai, China, dalam mempelajari Bahasa Indonesia nantinya akan menjadi salah satu upaya dalam memahami nilai-nilai budaya antara kedua negara. Ini akan lebih mengeratkan lagi tali persaudaraan antar negara demi tercapainya perdamaian dunia yang lebih baik lagi. (des)***

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *