ZONALITERASI.ID – Dosen Program Studi Manajemen Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Fikom Unpad), Dr. Ira Mirawati, M.Si., memanfaatkan media sosial TikTok sebagai sarana pembelajaran. Ia rutin membagikan konten edukatif yang banyak diapresiasi oleh para pengikutnya.
Berkat aktivitasnya di TikTok, mengantarkan Ira menjadi salah satu nominator pada ajang TikTok Awards Indonesia 2020 kategori “Best of Learning and Education”, pada 30 Januari lalu.
Pemilik akun TikTok @buiramira ini mampu menggaet perhatian pengguna dari kalangan remaja SMA maupun mahasiswa. Saat ini, jumlah pengikutnya mencapai 443.500 orang. Kontennya berkisar seputar tips menghadapi sejumlah permasalahan kuliah hingga skripsi.
Ketua Program Studi Manajemen Komunikasi Fikom Unpad ini menuturkan, pandemi mendorong dirinya terjun menjadi TikTokers (sebutan untuk pengguna aplikasi TikTok). Ira dan beberapa dosen di Fikom Unpad mengembangkan layanan curhat berbasis daring, yaitu www.sobatmu.com.
“Kebutuhan mereka (audiens) ke arah sana (kuliah dan skripsi), maka kita berikan apa yang mereka butuhkan. Lewat platform ini, ada layanan ngobrol atau curhat bagi anak SMA maupun mahasiswa di seluruh Indonesia. Target kita memang usia anak SMA dan mahasiswa, di mana mereka punya masalah tetapi tidak punya tempat curhat,” terangnya, dikutif dari laman Unpad, Selasa (13/7/2021).
Dikatakannya, awalnya dia ragu main TikTok, karena terkesan seperti dunia remaja. Namun, anggapan miring itu ia enyahkan.
“TikTok akan punya manfaat lebih banyak, terutama untuk menyebarkan beragam konten edukasi dan konten positif. Saya mulai membuat akun TikTok pada akhir Juni 2020. Saya mencoba bikin konten edukasi. Ternyata responsnya Alhamdulillah. Bahkan di posting-an pertama dan kedua, banyak yang langsung curhat,” ujarnya.
Beragam Konten
Banyak yang merasa terbantu dengan konten yang dihasilkan, mendorong Ira terus memproduksi konten edukatif lainnya. Sampai saat ini, sekira 160 konten sudah dihasilkan dan diunggah di akun TikTok-nya.
Ada konten tentang skripsi yang dihasilkan Ira berhasil memperoleh apresiasi dari banyak pihak. Salah satunya adalah bagaimana cara menghubungi dosen pembimbing skripsi. Meski terkesan sepele, kendala komunikasi dengan dosen pembimbing akan berpengaruh terhadap kelancaran menulis skripsi.
“Apalagi kalau pandemi, praktis mahasiswa mengandalkan chat untuk menghubungi dosen. Kalau misalnya tidak berbalas, mereka tidak punya alternatif lain. Ini akan bikin mereka insecure sampai muncul gangguan kecemasan,” ujarnya.
Ira menuturkan, ia lebih banyak membuat konten menjawab dari pertanyaan yang diajukan pengikutnya. Namun, penyampaiannya tetap dikemas dengan unsur hiburan. Tujuannya agar konten yang dihasilkan tidak akan membosankan.
“Meski belum genap setahun, saya cocok bermain aplikasi TikTok. Aplikasi ini mempermudah penggunanya untuk mengolah konten. Berbeda dengan kalau kita pakai media sosial lain, mereka tidak membantu kita membuat videonya. Kalau di TikTok sudah ada editornya,” kata Ira.
Karena menyasar kelompok usia remaja dan dewasa muda, TikTok lebih tepat dibandingkan media sosial lainnya. Pasalnya, TikTok saat ini menjadi aplikasi utama bagi kelompok usia remaja dan mahasiswa. Ira menilai, setiap media sosial memiliki peran dan targetnya masing-masing.
“Kalau untuk edukasi ke Bapak/Ibu berarti harus pakai Facebook, jangan TikTok,” kata Ira.
Efektif Sampaikan Pesan
Ira menilai TikTok menjadi media yang efektif untuk menyampaikan pesan, khususnya untuk kelompok remaja. Hal ini selaras dengan perspektif komunikasi, di mana media adalah alat untuk menyampaikan pesan secara efektif.
“Karena itu, kita reach dengan apa yang mereka suka. Karena sekarang sedang happening-nya TikTok, kita manfaatkan meda itu sebagai edukator dan komunikatornya,” kata Ira.
Selain sebagai media edukator, tambah Ira, TikTok juga bisa menjadi kajian riset. Ada berbagai kajian riset yang bisa dilakukan. Mulai dari bagaimana pengaruh pesan komunikasi pada TikTok, sampai pada aspek marketing komunikasi. (haf)***