Duh, Ratusan Ribu Guru Honorer SD Terancam Didepak dari Rekrutmen PPPK

ilustrasi guru tenaga honorer
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Agustina Wilujeng, menegaskan komitmen seluruh fraksi di DPR terhadap penuntasan masalah guru honorer, (Ilustrasi: Faseberita.id).

ZONALITERASI.ID – Ketua Umum DPP Forum Honorer Nonkategori Dua Indonesia (FHNK2I), Raden Sutopo Yuwono, memprediksi sebanyak 150 ribu guru honorer SD terancam diberhentikan dalam rekrutmen pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

Itu disebabkan masuknya peserta besertifikasi pendidik (beserdik) serta guru honorer negeri di SMP dan SMA.

“Saat ini guru honorer di SD negeri benar-benar terpuruk. Mereka sudah mengikuti tes PPPK guru tahap 1 dan 2, tetapi tidak lulus formasi,” kata Sutopo, dilansir dari jpnn.com, Minggu, 2 Januari 2022.

“Saya melihat sendiri bagaimana kondisi kawan-kawan guru honorer di SD negeri, termasuk istri saya. Mereka sangat galau karena mereka harus meninggalkan sekolahnya,” sambungnya.

Sutopo mengungkapkan, ia khawatir ketika guru honorer SD ini mereka melamar di sekolah lain, masa kerjanya tidak dihitung lagi. Kalau sudah begitu yang rugi guru honorer sendiri.

“Jika ada rekrutmen PPPK 2022 dan guru honorer negeri diberikan afirmasi, yang sudah pindah dikhawatirkan tidak mendapatkan kebijakan khusus itu,” ujarnya.

Sutopo menambahkan, dari data yang dikumpulkan oleh FHNK2I, guru honorer tersebut paling terdampak rekrutmen PPPK tahap 1 dan 2, sedangkan guru honorer di SMP dan SMA dampaknya lebih kecil.

“Mereka diserang dua arah. Dari guru honorer SMP/SMA dan guru swasta. Teman-teman terjepit, formasi PPPK di SD diisi oleh guru-guru di luar sekolah induk. Saya prihatin sekali,” ujarnya

Sutopo berharap, pengumuman hasil pascasanggah PPPK guru tahap 2 akan mempertimbangkan masalah guru honorer tersebut.

“Jangan sampai mereka malah jadi korban,” pungkasnya. ***