Ekspedisi “Panaratas” Palawa Unpad, Rekomendasikan Wisata Kayak Sungai Ayung Bali

palawa 2
Anggota Palawa Unpad melakukan pengarungan sungai menggunakan kano di Sungai Ayung, Bali. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari ekspedisi "Panaratas" yang dilakukan Palawa Unpad, 3 - 18 Juli 2023, (Foto: Humas Unpad).

ZONALITERASI.ID – Unit Pencinta Alam Palawa Universitas Padjadjaran (Unpad) memberangkatkan tim untuk melakukan pengarungan dan pemetaan morfologi sungai menggunakan kayak dan pikano di Sungai Ayung, Bali, 3 – 18 Juli 2023.

Kegiatan pengembaraan dan pengabdian kepada masyarakat ini merupakan sinergi antara Palawa Unpad bersama Dinas Pariwisata Kabupaten Badung dan Boogie Adventure untuk meningkatkan kualitas destinasi wisata.

Tim dilepas secara resmi oleh Pembina Palawa Unpad Dr. Vita Sarasi, S.E., M.T.. Adapun tiga anggota yang berangkat dalam ekspedisi ini yaitu Shahiban Muzaki (FTIP), Asyrurifa Fauzi (FPIK), dan Nada Aulia (FIB). Mereka didampingi tiga pembimbing Nadia Putri Chania (Farmasi), Alifdha Asri (Fapet), dan Adi Suwardi.

Dalam siaran pers yang diterima Zonaliterasi.id, Kamis, 27 Juli 2023, disebutkan, ekspedisi bernama “Panaratas” (Pelopor) tersebut merupakan tim pengembaraan angkatan Ardi Wirasana (36) Palawa Unpad. Kelompok ini memelopori penggunaan media kayak dan pit kano dalam olahraga arus deras (Orad) di Palawa Unpad.

Di sungai tersebut, tim melakukan pengarungan dengan menggunakan river running system bersama dua perahu karet sebagai lead dan rescue.

“Pengarungan dilakukan dengan target menempuh jarak 20 km dari Desa Kadewatan, Kabupaten Gianyar, sampai Sibanggede, Kabupaten Badung. Selama pengarungan, tim telah melakukan pemetaan morfologi sungai dengan cara menggunakan form deskriptor yang berisi deskripsi jeram dan sungai serta form sketcher berisi gambar jeram yang dipetakan,” katanya.

“Selain itu, tim juga mengimplementasikan salah satu tridarma perguruan tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan yang dilakukan berupa pemetaan kondisi sosial budaya masyarakat Sibanggede serta observasi sungai dengan identifikasi karakteristik sungai untuk pengembangan wisata dan ekonomi kreatif masyarakat,” sambungnya.

Hasil pemetaan sosial budaya tersebut, lanjutnya, kemudian didiseminasikan kepada pemangku kepentingan, perangkat desa, dan Dinas Pariwisata Kabupaten Badung. Hal ini dilakukan sebagai bentuk rekomendasi wisata sungai dengan media pit kano melalui pemetaan potensi pariwisata menggunakan pendekatan analisis SWOT, IFAS, dan EFAS.

Acara diseminasi ini dihadiri pemateri Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung I Nyoman Rudiarta, Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Dinas Pariwisata I Gede Made Sukayasa, JF. Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Muda Ni Nyoman Ayu Hari Nalayani, serta Ketua Pit Kano Indonesia Faisal Nurkholis.

“Luaran kegiatan dari pengembaraan ini akan dihimpun dalam buku yang memuat perjalanan, hasil pemetaan jeram Sungai Ayung secara dua dimensi, serta diktat penggunaan kayak,” pungkasnya. (des)***