Festival Ramadan Kemenag, Ada Peluncuran Beasiswa dan Terjemah Regulasi Zakat-Wakaf​​​​​​​

1742551068
Dirjen Bimas Islam Kemenag, Abu Rokhmad. Kemenag menggelar Festival Ramadan Bimbingan Masyarakat Islam, di kantor Kemenag Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat, 21 Maret 2025. (Foto: Dok. Kemenag)

ZONALITERASI.ID – Kementerian Agama (Kemenag) menggelar Festival Ramadan Bimbingan Masyarakat Islam, di Kantor Kemenag Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat, 21 Maret 2025. Festival ini mengusung tema “Ramadan Menenangkan dan Menyenangkan; Ramadan Bahagia & Penuh Cinta”.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Abu Rokhmad, mengatakan, festival ini bukan sekadar seremoni, tetapi bagian dari strategi meningkatkan tata kelola zakat dan wakaf di Indonesia agar lebih profesional, transparan, dan berdampak luas bagi masyarakat.

“Festival ini menjadi momentum untuk memperkuat sistem pengelolaan zakat dan wakaf agar lebih modern, akuntabel, dan inklusif. Kami ingin zakat dan wakaf tidak hanya dipahami sebagai kewajiban ibadah, tetapi juga sebagai solusi nyata dalam pembangunan ekonomi umat,” ujar Abu Rokhmad.

“Festival Ramadan Bimas Islam tahun 2025 melibatkan berbagai pemangku kepentingan berskala nasional, termasuk lembaga pengelola zakat, lembaga keuangan syariah, kantor Kemenag di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, kementerian/lembaga lain, serta masyarakat penerima manfaat seperti anak yatim dan penyandang disabilitas,” sambungnya.

Program Inovatif 

Abu Rokhmad menyebutkan, Festival Ramadan Bimbingan Masyarakat Islam menghadirkan berbagai program inovatif yang berdampak nyata bagi masyarakat dan tata kelola zakat serta wakaf di Indonesia. Adapun acara yang tampil pada festival ini yaitu:

1. Penyerahan Sertifikat Wakaf Nasional

Bekerja sama dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Kemenag menyerahkan 15.000 sertifikat wakaf secara serentak di seluruh Indonesia. Langkah ini bertujuan mempercepat legalisasi aset wakaf serta memberikan perlindungan hukum yang lebih kuat.

“Sertifikasi ini sangat penting dalam mengurangi potensi sengketa dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap wakaf,” ucap Abu Rokhmad.

2. Peluncuran Beasiswa Zakat Indonesia​​​​​​​

Kementerian Agama meluncurkan Beasiswa Zakat Indonesia untuk memberi akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Program ini merupakan hasil kolaborasi dengan Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Keagamaan (PUSPENMA) Kemenag untuk memanfaatkan dana zakat sebagai investasi jangka panjang dalam sektor pendidikan.

3. Peluncuran Terjemah Regulasi Zakat dan Wakaf​​​​​​​

Untuk meningkatkan pemahaman regulasi zakat dan wakaf secara global, Kemenag menerbitkan terjemahan peraturan perundang-undangan zakat dan wakaf dalam bahasa Inggris dan Arab.

Menurut Abu Rokhmad, inisiatif ini dilakukan bekerja sama dengan Kementerian Hukum dan HAM agar masyarakat internasional, akademisi, serta investor syariah global dapat memahami sistem pengelolaan zakat dan wakaf di Indonesia.

4. Distribusi 1,7 Juta Bingkisan Ramadan​​​​​​​

Sebagai bagian dari aksi sosial, festival ini mendistribusikan 1,7 juta bingkisan Ramadan bagi masyarakat kurang mampu di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota. Program ini dilakukan melalui sinergi Kemenag dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Lembaga Amil Zakat (LAZ), serta mitra perusahaan untuk membantu meringankan beban masyarakat selama bulan Ramadan.

5. Anugerah Kantor Pertanahan Terbaik​​​​​​​

Sebagai bentuk apresiasi terhadap dukungan dalam sertifikasi tanah wakaf, Festival Ramadan Bimbingan Masyarakat Islam memberi penghargaan kepada kantor pertanahan terbaik di Indonesia.

Kata Abu Rokhmad, penghargaan ini diharapkan mendorong kantor pertanahan lebih proaktif dalam mempercepat legalisasi tanah wakaf sehingga aset wakaf semakin terlindungi.

“Kantor Pertanahan Kabupaten Pidie Provinsi Aceh dianugerahi Kantor Pertanahan dengan Capaian Sertifikasi Terbanyak Tahun 2024, sedangkan Kabupaten Karanganyar Provinsi Jawa Tengah sebagai Kantor Pertanahan kategori pelayanan terbaik,” sebutnya.​​​​​​​

6. Sosialisasi Inklusi Ekonomi Syariah bersama BI

Untuk memperkuat pengelolaan zakat dan wakaf, Kemenag dan Bank Indonesia (BI) melakukan sosialisasi penguatan ekonomi syariah dan filantropi Islam sebagai instrumen pemberdayaan umat. Kerja sama ini bertujuan meningkatkan ekosistem keuangan syariah, sehingga zakat dan wakaf dapat lebih efektif dalam mendukung pembangunan ekonomi umat.

7. Buka Bersama Nasional​​​​​​​

Sebagai simbol kebersamaan, Festival Ramadan Bimbingan Masyarakat Islam juga menggelar Buka Bersama Nasional yang dihadiri tokoh agama, pengelola zakat dan wakaf, serta masyarakat penerima manfaat. Acara ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya peran zakat dan wakaf dalam membangun harmoni sosial.

Dampak Festival Ramadan

Selanjutnya Abu Rokhmad mengatakan, penyelenggaraan Festival Ramadan Bimbingan Masyarakat Islam ini diharapkan dapat membawa dampak luas bagi pengelolaan zakat dan wakaf di Indonesia. Adapun dampak itu yakni:

1. Peningkatan Kepercayaan Publik. Program sertifikasi wakaf dan beasiswa zakat diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan zakat dan wakaf yang lebih profesional dan transparan.

2. Akselerasi Digitalisasi Zakat dan Wakaf. Dengan keterlibatan perbankan syariah dan sektor swasta, pengelolaan zakat dan wakaf berbasis digital semakin diperkuat untuk meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas.

3. Integrasi dengan Sistem Keuangan Syariah. Kerja sama antara Kementerian Agama dan BI membuka peluang pemanfaatan zakat dan wakaf untuk skema investasi dan pemberdayaan ekonomi umat.

4. Penguatan Regulasi dan Transparansi. Terjemahan regulasi zakat dan wakaf dalam bahasa Inggris dan Arab akan memperluas jangkauan pemahaman dan keterlibatan komunitas internasional dalam tata kelola zakat dan wakaf di Indonesia.

“Hadirnya festival ini diharapkan menjadikan Ramadan lebih menenangkan dan menyenangkan, sekaligus memperkuat solidaritas sosial serta menjadikan zakat dan wakaf sebagai bagian dari gaya hidup masyarakat dalam membangun kesejahteraan dan keberlanjutan,” pungkas Abu Rokhmad. ***