ZONALITERASI.ID – TEPANG SONO WARGI CIAMIS (TSWC) merupakan wadah buat warga asli Ciamis di mana pun berada untuk melepas rindu kampung halaman. Group di media sosial facebook (FB) ini, juga jadi ajang untuk menjalin silaturahmi dan bercanda ria sesama anggota grup.
Salah satu admin group, Dickyhageuy, mengatakan, TSWC dibentuk oleh H. Sumedi Karya Alam pada 2 April 2017. Group ini bertujuan membantu Pemerintahan Kabupaten Ciamis dalam bidang pariwisata.
“Saat ini anggota grup sudah mencapai sekitar 169.243 orang. Anggota group tersebar di berbagai daerah di Indonesia hingga mancanegara,” katanya, di Ciamis, Sabtu (26/6/2021).
Ia mengungkapkan, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, dibuat beberapa peraturan bagi anggota grup dalam membuat postingan.
Adapun isi dari peraturan tersebut:
1) Jangan memposting sesuatu yang provokatif.
2) Tidak boleh berkomentar sesuatu hal yang bersifat menghasut, menghina, atau hal yang bersifat negatif.
3) Tidak boleh rasis.
4) Tidak mengandung konten pornografi.
5) Bagi anggota grup yang memposting jual beli harap masuk ke grup jual beli TSWC (PASAR CEPLAK TSWC). Kecuali untuk hari Kamis dan Minggu, bisa memposting jual beli di TSWC dengan harapan bisa menyisihkan hasil dari jual beli tersebut untuk kas yang nantinya dipergunakan untuk santunan (TSWC SILIH ASIH).
6) Dalam membuat status, alamat domisili harap dicantumkan.
7) Tidak boleh membuat status yang melanggar hukum atau berurusan dengan aparat kepolisian.
8) Untuk info musibah atau bencana alam harap di-cek dulu kebenarannya.
9) Untuk hari Rabu, dalam buat postingan harus pakai #rebonyunda dan pakai bahasa Sunda, ditambah foto tempat wisata atau tempat sejarah di kawasan Ciamis.
10) Admin grup berhak menghapus postingan ataupun komentar yang sifatnya merugikan ataupun tidak pantas untuk diketahui oleh umum.
“Selain peraturan tersebut, ada beberapa anjuran dari admin grup terhadap anggota grup agar bisa bersikap sopan dan bijaksana dalam hal postingan. Jangan menghina dan merendahkan seseorang dan bisa menghargai postingan di antara anggota grup. Sehingga, silaturahmi antara anggota grup bisa terus terjalin,” pungkas Dickyhageuy. (dody achadiyat)***