ZONALITERASI.ID – Pelatih Persib, Robert Alberts memasang target juara di Piala Walikota Solo, yang akan digelar di Stadion Manahan, Kota Solo, pada 20 hingga 26 Juni 2021. Target itu disepakati antara tim pelatih dan pemain melalui diskusi sebelum menjalani sesi latihan hari ini.
Rencananya, Piala Walikota Solo bakal melibatkan delapan klub dan menggunakan sistem gugur. Tim yang menderita kekalahan akan langsung tersingkir dari turnamen, bahkan pada pertandingan pertama.
Adapun delapan tim yang akan tampil di turnamen tersebut yaitu Persib, Arema FC, Bali United, Bhayangkara Solo FC (Liga 1), Persis Solo, Rans Cilegon FC, Dewa United dan PSG Pati (Liga 2).
“Kami hanya tahu bahwa jika tim mengalami kekalahan, maka akan langsung tersingkir dari turnamen ini. Pagi hari ini, kami berdiskusi dan kami semua tidak ingin pergi ke sana dengan duduk sembilan jam perjalanan untuk bermain di satu laga, lalu kembali pulang,” ungkap Robert, dikutip laman resmi Persib, Kamis (10/6/2021).
Robert mengatakan, tim Maung Bandung mulai fokus kepada setiap pertandingan dan siap kembali mencapai babak final, seperti yang pada Piala Menpora April lalu.
“Kami ingin memenangi pertandingan dan fokus ke pertandingan selanjutnya. Kami semua kecewa pada final sebelumnya karena tidak bermain tidak cukup baik, tapi saat ini kami ingin kembali ke final dan bermain lebih baik,” bebernya.
Menarik
Menurut Robert, Piala Walikota Solo akan berlangsung menarik karena kualitas tim peserta yang terlibat.
“Delapan kontestan yang akan tampil di Piala Walikota Solo semuanya berkualitas, termasuk dari Liga 2. Banyak tim di Liga 2 saat ini menarik perhatian karena punya ambisi besar dan itu hal positif,” kata Robert.
Sejumlah klub Liga 2 mengalami perubahan kepemilikan. Beberapa di antaranya datang dari tokoh publik seperti Persis yang diakuisisi Kaesang Pangarep dan Rans Cilegon FC oleh Raffi Ahmad.
Hal itu dilihat Robert sebagai sebuah ambisi untuk meningkatkan kualitas sepakbola Indonesia.
“Ada juga klub Liga 3 yang berambisi besar untuk bisa promosi ke Liga 2. Memang sudah seharusnya seperti itu. Sedangkan tim yang kurang memiliki ambisi akan menghadapi kenyataan bahwa mereka akan terdegradasi. Ini sistem yang sehat,” pungkasnya. (ful)***