ZONALITERASI.ID – Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Dr. Hilmar Farid Setiadi, yakin lewat batik ataupun identitas budaya Indonesia lainnya, bisa memberikan pengaruh besar ke masyarakat global.
“Potensi, saya percaya diri banget Indonesia punya kekayaan intelektual yang besar, dan kita baru mengelola sedikit darinya. Kalau dikerjakan dengan sungguh-sungguh, pasti berpengaruh sangat besar,” tutup kata Hilmar, menyikapi peringatan Hari Batik Nasional pada 2 Oktober, Jumat (2/10/2020).
Menurut Hilmar, sejak ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional pada 2 Oktober 2011, Kemendikbud melihat pertumbuhan batik, baik di bidang seni dan industrinya, berkembant pesat dan luas.
“Batik akan kian dikenal masyarakat luas dunia karena nilai-nilai batik yang bersifat universal. Kita selangkah lagi untuk menjelaskan ke mereka kalau setiap corak batik punya pesan dan nilai-nilai universal yang bisa dipetik,” ungkapnya.
Kata Hilmar, pasar batik secara global telah meluas. Hal ini turut didukung dengan pertumbuhan industri batik rumahan yang kian membaik.
“Pertumbuhan batik luar biasa. Industri rumah tangga sampai yang besar pun tumbuh. Market juga masih luas benget,” katanya.
Ia menambahkan, yang membanggakan lagi, pekerja di UNESCO pun sebagian besar pasti sudah memiliki batik.
“Teman-teman di UNESCO mereka kebanyakan punya batik, dan bisa dibilang sudah merupakan pakaian yang mendunia,” pungkas Hilmar. (haf)***
Sumber: Antara