Hari Santri 2020, Wamenag: Jadikan Pesantren Tempat yang Aman bagi Santri

514222 640x400 1
Peringatan Hari Santri 2020 pada 22 Oktober mendatang mengusung tema Santri Sehat Indonesia Kuat, (Foto: Dok. Kemenag).

ZONALITERASI.ID – Peringatan Hari Santri 2020 pada 22 Oktober mendatang mengusung tema Santri Sehat Indonesia Kuat. Pemilihan tema ini untuk membangkitkan kesadaran menjaga lingkungan pondok pesantren aman dari virus Covid-19.

“Tema Hari Santri tahun ini yaitu ‘Santri Sehat, Indonesia Kuat’, karena pada peringatan Hari Santri tahun ini dilaksanakan dalam suasana pandemi. Ini memberi motivasi bagi santri untuk menjaga kesehatan dan melaksanakan protokol kesehatan. Sehingga, pesantren menjadi tempat yang aman bagi para santri,” kata Wamenag, Zainut Tauhid Sa’adi, didampingi Plt Sekjen Nizar dan Dirjen Pendidikan Islam M. Ali Ramdhani, di Jakarta, dikutip laman Kemenag, Kamis (1/10/2020).

Wamenag menuturkan, saat ini faktanya terdapat pondok pesantren yang telah menjadi klaster penyebaran Covid-19.

Untuk itu, lanjutnya, Kemenag pun tidak tinggal diam. Kemenag terus melakukan koordinasi dan mencari berbagai solusi untuk dapat menjaga pondok pesantren dari risiko penyebaran Covid-19.

“Ada 27 Pesantren dari 10 Provinsi di Indonesia, sebanyak 1.489 santri positif Covid-19, 969 dinyatakan sembuh, 519 dalam perawatan, dan 1 orang meninggal dunia,” papar Wamenag.

Disebutkannya, terakhir pada Rabu 30 September 2020, saat rapat koordinasi yang dipimpin Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan terkait penanganan klaster covid-19 di pesantren, Kemenag menyampaikan beberapa usulan. Di antaranya merekomendasikan untuk membentuk Task Force guna mengatasi klaster covid di pesantren.

“Task force ini berisi tim gabungan dari Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, Gugus Covid, dan juga pihak pesantren serta ormas-ormas Islam. Kenapa harus dilibatkan ormas Islam? Agar penanganan covid di pondok pesantren ini bisa dilakukan dengan cara yang lebih baik,” ujar Wamenag.

Menurutnya, hal itu akan mempermudah komunikasi dan sosialisasi penanganan covid-19 di pondok pesantren.

Misalnya, lanjut Wamenag, jika ada pondok pesantren yang menolak untuk dilakukannya rapid atau tidak percaya adanya Covid-19, itu perlu pendekatan khusus.

“Melalui cara ini, diharapkan, masyarakat pondok pesantren memiliki pemahaman sama bahwa Covid ini adalah suatu penyakit yang berbahaya,” imbuhnya.

Terkait penyelenggarakan Hari Santri 2020, Wamenag menjelaskan, semua giat Hari Santri disesuaikan dengan protokol kesehatan yang diterapkan pemerintah, dilakukan secara virtual, untuk menjaga kesehatan santri dan pengasuh Ponpes.

“Ingat, selalu terapkan protokol kesehatan. Karena sedang masa pandemi, maka semua peringatan hari santri harus menerapkan protokol kesehatan. Perhatikan untuk selalu menjaga jarak,” pungkas Wamenag. (haf)***