ZONALITERASI.ID – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Arifatul Fauzi dan Kepala Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Barat, Siska Gerfianti, memberikan sejumlah bantuan untuk santri dalam gelaran Hari Santri Nasional Tahun 2025 di Pondok Buntet Pesantren, Kabupaten Cirebon.
Pada acara tersebut juga hadir Kepala Balai Laboratorium Kesehatan Masyarakat, Nida Rohmawati; Ketua TP-PKK Kabupaten Cirebon, Nunung Roosmini; Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Sophi Zulfia; Kepala DPPKBP3A Kabupaten Cirebon, Indra Fitriani; serta Pimpinan Ponpes Buntet, KH. Aris Ni’matullah.
Acara diawali dengan pawai bersama para santri menuju lapangan Pondok Buntet Pesantren sebelum memulai upacara Hari Santri Nasional Tahun 2025. Sekitar 1000 orang santri berkumpul dalam helatan tersebut.
Menteri PPPA RI, Arifatul Fauzi, mengungkapkan, pondok pesantren (ponpes), termasuk di wilayah Cirebon, memiliki peran besar dalam mencetak generasi muda yang berilmu sekaligus berakhlak mulia.
“Pesantren bukan hanya tempat menimba ilmu pengetahuan, tetapi juga wadah pembentukan kecerdasan moral dan spiritual anak-anak kita,” ujar Arifah.
Menurutnya, peringatan Hari Santri Nasional setiap 22 Oktober memiliki kaitan erat dengan Hari Pahlawan. Dari semangat resolusi jihad yang diserukan para ulama dan santri pada 1945, lahir perlawanan besar di Surabaya yang kemudian dikenang sebagai Hari Pahlawan Nasional.
“Peran ulama, kiai, dan santri sangat besar dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Nilai perjuangan itu harus terus hidup dalam diri generasi sekarang,” katanya.
Arifah menuturkan, semangat juang tersebut kini diteruskan melalui pembangunan sumber daya manusia, dengan fokus pada peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan anak-anak.
Kata Arifah, pemerintah pusat kini memberikan perhatian besar terhadap kesejahteraan anak-anak dan santri. Itu menjadi bukti konkret komitmen pemerintah dalam membangun sumber daya manusia unggul menuju Indonesia Emas 2045.
Sejumlah program prioritas, lanjutnya, telah dijalankan untuk mewujudkan komitmen tersebut, antara lain Sekolah Rakyat guna memperluas akses pendidikan, pemeriksaan kesehatan gratis, serta program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi pelajar dan santri di berbagai daerah.
“Bapak Presiden memiliki perhatian besar dan rasa cinta yang mendalam kepada anak-anak Indonesia. Karena itu, sejak awal masa pemerintahannya, fokus utama diarahkan pada penguatan kualitas SDM, termasuk para santri,” ujarnya.
Arifah menambahkan, dalam kegiatan di Ponpes Buntet, Cirebon, Kementerian PPPA bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyalurkan satu ton ikan untuk mendukung pelaksanaan program MBG di lingkungan pesantren, bantuan 10 beasiswa pendidikan berkolaborasi dengan Baznas, serta Cek Kesehatan Gratis.
Kepala DP3AKB Provinsi Jawa Barat, Siska Gerfianti, juga turut mengapresiasi pesantren di Jawa Barat khususnya di Kabupaten Cirebon karena telah memberikan pendidikan yang terbaik tidak hanya akademis, namun juga ketahanan mental para santrinya. Siska ikut memberikan bantuan kepada para santri berupa 1.000 kacamata gratis bagi santri yang memiliki gangguan penglihatan. Bantuan kacamata gratis tersebut merupakan hasil kolaborasi dengan APSAI Jawa Barat serta TP-PKK Jawa Barat.
Upacara berlangsung dengan khidmat dan ditutup dengan prosesi makan ikan bersama serta penampilan paduan suara para santri. ***





