HUT Jabar ke-78, Kampanye Gempur Rokok Ilegal di Kampung ‘Gerilya’ Gubernur Sewaka

296d8115 a7a4 4ef9 8f7f 735408fe9845
Satpol PP Jawa Barat menyelenggarakan pergelaran Wayang Golek di Lapangan Kancah Nangkub, Mekarsari, Cipicung, Culamega, Kabupaten Tasikmalaya. Event itu digelar dalam rangka memeriahkan HUT Jabar ke-78 dan Kampanye Gempur Rokok Ilegal, (Foto: Istimewa).

ZONALITERASI.ID – Kampanye Gempur Rokok Ilegal atau rokok tanpa cukai, terus dilakukan Satpol PP Jawa Barat. Bekerja sama dengan Kantor Bea Cukai Tasikmalaya kampanye dilakukan secara massif dan efektif.

Salah satu cara yang dilakukan dan bersentuhan langsung dengan masyarakat di antaranya melalui pergelaran Wayang Golek. Bertempat di Lapangan Kancah Nangkub, Kampung Mekarsari, Desa Cipicung, Kecamatan Culamega, Kabupaten Tasikmalaya, kampanye itu disambut antusias masyarakat.

Warga dari berbagai tempat di sekitar Kecamatan Culamega turun ke lapangan tersebut. Banyak di antara masyarakat menonton sambil membawa tikar dan pakaian hangat. Mereka bahkan rela tertidur di tengah lapang beralaskan tikar yang dibawanya. Mereka antusias menyaksikan pergelaran wayang golek Putra Giri Harga 5 pimpinan Kiki Mardani S. Sunarya, yang khusus diundang Satpol PP Jawa Barat dari Bandung.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Jawa Barat, Drs. Muhamad Ade Afriandi, mengatakan, pertunjukkan wayang golek yang diselenggarakan Satpol PP Provinsi Jawa Barat digelar dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun Provinsi Jawa Barat ke- 78, yang jatuh setiap tanggal 19 Agustus.

“Sekaligus kita melalukan sosialisasi memberantas rokok ilegal yang banyak beredar di daerah tersebut. Sosialisasi Gebyar Gempur Rokok Ilegal kali ini dilakukan melalui pagelaran seni budaya wayang golek,” katanya.

“Gebyar Gempur Rokok Ilegal ini, untuk mengedukasi pedagang dan masyarakat umum terkait aturan hukum yang berlaku tentang cukai, risiko yang mengancam kesehatan, serta risiko yang mengakibatkan hak negara berupa penerimaan negara dari sektor cukai tidak tercapai,” sambung Ade.

Mengenai dipilihnya tempat diselenggarakannya wayang golek dan sosialisasi Gebyar Gempur Rokok Ilegal di Culamega, Ade menyebutkan, hal itu sebagai napak tilas perjuangan rakyat Jawa Barat. Di kecamatan Culamega, Gubernur ke-4 Mas Sewaka pernah berkantor secara darurat pada masa pendudukan agresi Belanda ke-2.

“Ketika di Bandung dikenal peristiwa Bandung Lautan Api, Gubernur Sewaka dicari-cari oleh Belanda. Maka Gubernur Sewaka melakukan tugas pemerintahannya secara gerilya. Termasuk berkantor di rumah penduduk di daerah Culamega ini,” katanya.

“Untuk itu, dalam rangka HUT Jabar yang ke-78, kami ingin mengungkapkan fakta sejarah bahwa di Kecamatan Culamega Kabupaten Tasikmalaya pernah menjadi bagian dari sejarah Provinsi Jawa Barat,” pungkas Ade. (des)***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *