ZONALITERASI.ID – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengkritisi kebijakan pembelajaran tatap muka (PTM) 100% yang diluncurkan Kemendikbudristek.
Kebijakan itu sesuatu yang ironis di tengah kasus Covid-19 kembali naik dan menyebarnya virus corona varian omicron.
“Memang data menunjukkan kasus omicron ini semakin meningkat, tapi ironisnya PTM 100% digulirkan. Kementerian Kesehatan sendiri juga sudah meminta masyarakat waspada dengan penyebaran virus corona varian omicron,” kata Ketua Umum IDAI, Piprim Basarah Yanuarso, dalam sebuah diskusi daring, Jumat, 7 Januari 2022.
Ia mengungkapkan, kondisi saat ini menujukkan, para siswa cenderung tak bisa mematuhi protokol kesehatan, terutama siswa SD. Selain itu, pakai masker saja masih belepotan.
“Belum lagi soal potensi kerumunan saat para siswa itu pulang sekolah. Mereka bisa saja mampir dulu ke sejumlah tempat sebelum ke rumah. Ini kekhawatiran dan catatan kami terkait PTM 100%,” kata Piprim.
Diketahui, kasus Covid-19 memang naik dalam dua pekan terakhir. Data Satgas Covid-19 per 5 Januari, kasus harian pada 5 Januari bertambah 404. Padahal dalam dua pekan sebelumnya, pertambahan kasus harian tak pernah mencapai angka 300.
Kasus aktif juga meningkat melonjak dalam sepekan. Pada 5 Januari, kasus aktif 4.878. Sepakan sebelumnya, kasus aktif masih di angka 4.292.
Selain itu, kasus Covid-19 dengan varian omicron juga terus bertambah. Per 4 Januari, Kemenkes mencatat ada 254 kasus varian omicron. Sebanyak 15 kasus di antaranya merupakan transmisi lokal. (des)***
Sumber: Republika.co.id