ZONALITRERASI.ID – Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat yang berdiri megah di Jalan Dipati Ukur No. 48 Kota Bandung tetap menjadi ikon sejarah Jawa Barat meski tengah dalam proses revitalisasi. Museum yang terletak di bawah monumen terus melayani kunjungan wisatawan meski proyek perbaikan dan penyegaran sekitar area monumen masih berlangsung.
Selain menyajikan sejarah perjuangan yang berharga, museum ini menyajikan informasi sejarah secara singkat, padat, dan jelas melalui foto dokumenter yang dipajang di sekitar dinding ruangan melengkung.
Daya tarik utama dari Museum Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat adalah keunikan lokasinya yang berada di bawah tanah. Di bagian depan dinding museum, pengunjung langsung disuguhi relief yang menceritakan sejarah perjuangan rakyat Jawa Barat mulai dari masa kerajaan, masa pergerakan, hingga masa kemerdekaan,
Saat masuk ke bagian dalam Museum Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, pengunjung dapat melihat 7 buah diorama yang menggambarkan berbagai peristiwa sejarah penting. Proses pembuatan diorama ini melibatkan kontribusi dari komunitas pecinta sejarah, seperti Bandung Heritage, para dosen ahli sejarah, dan mahasiswa.
Adapun ke-7 diorama itu yaitu Diorama Perjuangan Sultan Agung Tirtayasa Bersama Rakyat Menentang Kolonial Belanda Tahun 1658, dan Diorama Partisipasi Rakyat Dalam Pembangunan Jalan di Sumedang.
Lalu, Diorama Perundingan Linggarjati 1946, Diorama Bandung Lautan Api 24 Maret 1946, Diorama Long Mach Siliwangi Januari 1949, Diorama Konfrensi Asia Afrika di Bandung 1955, dan Diorama Operasi Pagar Betis (Operasi Brata Yuda) 1962.
Museum Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat pun menyediakan ruang pamer benda bersejarah. Lokasi ini menyuguhkan berbagai koleksi berharga, seperti mesin jahit yang digunakan oleh Raden Dewi Sartika, samping batik tulis, tumbukan untuk membuat bedak, telepon, mesin ketik, pistol VOC, topi baja, koper, sepeda ontel, tombak, dan masih banyak lagi.
Selain itu, para pengunjung dapat melihat foto-foto para Gubernur Jawa Barat dari periode 1945 hingga 2018, serta hasil karya lukisan dari lomba melukis yang diadakan di museum.
Fasilitas lainnya, Museum Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat dilengkapi ruang audiovisual dan ruang perpustakaan yang akan digunakan sebagai sarana dalam memberikan informasi sejarah perjuangan rakyat Jawa Barat
Menariknya, di Museum Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, pengunjung juga dapat merasakan suasana khas zaman dahulu dengan memakai pakaian khas seperti kebaya dan rok batik untuk perempuan, serta seragam tentara untuk laki-laki.
Museum Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat buka pada Senin–Jumat, mulai pukul 07.30 sampai 15.30 WIB. (mardani mastiar)***





