ZONALITERASI.ID – Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), Mochamad Ashari, mengatakan, ada dua hal yang menentukan kelulusan dalam seleksi nasional perguruan tinggi negeri (SNMPTN) 2022, yaitu indeks pribadi dan indeks sekolah.
“Indeks pribadi yaitu termasuk rapor dan prestasi yang diterima. Ini akan di-scoring. Sedangkan indeks sekolah adalah pemetaan sekolah, ada data (mapping) sekolah. Jadi, dari nilai UTBK dirata-rata dari satu sekolah dalam tiga tahun terakhir, kemudian di-rangking setiap tahunnya dan kami ambil nilai tertinggi dari sekolah mana dan seterusnya,” tutur Ashari, dikutip dari Jpnn.com, Senin, 7 Februari 2022.
Dikatakannya, pertimbangan lain dalam SNMPTN adalah jenjang sertifikat prestasi yang dimiliki siswa. Ini cukup adil (fair) untuk menyamakan nilai rapor.
Lanjut Ashari, LTMPT melihat prestasi siswa sebagai nilai tambahan. Misalnya, ada yang sama-sama mendapat nilai Matematika 9, di SMA yang peringkatnya paling tinggi tadi di-scoring 100 persen dan yang di bawahnya betul-betul 90 persen.
“Jadi, ada indeks sekolah yang digunakan, dan ada beberapa kriteria lainnya. Misalnya untuk sertifikat internasional juara 1, 2, ada scoring-nya,” imbuh Ashari.
Prodi yang Dipilih
Ashari menuturkan, kelulusan siswa dalam seleksi juga ditentukan oleh prodi yang dipilih. Jika pilihan prodinya di kampus yang tingkat kompetisinya tinggi, maka siswa dengan nilai yang lebih rendah akan mudah tergeser dengan nilai siswa lain yang lebih bagus.
“Memang ada beberapa parameter yang menyebabkan keberhasilan. Mohon untuk dipelajari siswa. Khusus memilih prodi saat SNMPTN harus diteliti dan dipelajari dulu betul-betul pilihan yang benar-benar disukai,” ujarnya.
“Bila minat siswa tidak besar, jangan dipilih karena akan mengurangi peluang (kuota) bagi orang lain yang betul-betul berminat pada prodi itu. Ukur diri sebaik mungkin,” pungkasnya. (des)***