ZONALITERASI.ID – Kepemimpinan visioner, kolaboratif, dan inspiratif diyakini bisa membawa UIN Sunan Gunung Djati Bandung meraih prestasi yang gemilang. Demikian gagasan penting Prof. Dr. H. Tedi Priatna, M.Ag., calon Rektor UIN Bandung periode 2023-2027.
“Kepemimpinan seperti itu sangat kuat dan strategis, sehingga menjadi pondasi vital dalam membangun smart university yang berkelas dunia,” ujar Prof. Tedi, di ruang kerjanya, Rabu, 21 Juni 2023.
Menyinggung soal smart university, menurut Prof. Tedi, model ini menjadi kunci dalam mencetak lulusan yang siap pakai. Karena, di era digital dan revolusi industri 4.0, smart university bukan sekadar mengadopsi teknologi, tetapi juga mengimplementasikan nilai-nilai keilmuan yang mendalam, inovasi berkelanjutan, serta pelayanan pendidikan yang efisien dan berorientasi pada kebutuhan mahasiswa.
Dengan menggabungkan kecerdasan intelektual dan spiritualitas Islam, kata Prof. Tedi, UIN Bandung diharapkan dapat mencetak lulusan yang berdaya saing tinggi, memiliki integritas moral, serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan umat.
Prof. Tedi menyebutkan, ada tiga strategi kepemimpinan yang menjadi landasan kuat untuk mencapai tujuan tersebut.
Pertama, kepemimpinan partisipasi aktif, yang mendorong semua unsur untuk bergerak sesuai dengan tupoksi dan potensinya. Dengan bekerja sama membangun ide dan gagasan, universitas dapat melaksanakan inovasi karya akademik dan pelayanan pendidikan secara lebih efektif.
“Ini harus menjadi budaya kita, di mana inovasi, kreativitas, dan kerja tim menjadi fokus utama. Dampaknya akan dapat dirasakan oleh seluruh sivitas akademika dan stakeholder,” tandas Prof. Tedi, yang kini menjabat Wakil Rektor II UIN Bandung.
Kedua, strategi kepemimpinan kolektif kolegial, terutama saat mengambil keputusan strategis. Yang dibutuhkan adalah kenyamanan, kebersamaan, sikap terbuka, saling menghargai, dan komunikasi yang baik antara semua pihak.
Ketiga, membangun mental kerja keras, kerja tuntas, dan kerja ikhlas. Ini menjadi ruh dan spirit dasar dalam menjalankan amanah yang diemban. Strategi kepemimpinan seperti ini sangat penting dalam mewujudkan kampus islami yang berlandaskan wahyu sebagai panduan ilmu.
“Nah, dengan ketiga strategi di atas, diyakini dapat menumbuhkan rasa memiliki (sense of belonging) di kalangan sivitas akademika UIN Bandung, terutama dalam mewujudkan kampus unggul, kompetitif, dan bereputasi internasional,” kata mantan Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Bandung ini. (nas)***