Jadi Pengawas Cadisdikwil VII, Dida Prayudi: Optimalkan Kemajuan Sekolah

20201002144055 1 980x400 1
Dida Prayudi Braja, pengawas sekolah di lingkungan Cadisdikwil VII, (Foto: Disdik Jabar).

ZONALITERASI.ID – Wakil Kepala (Wakasek) Manajamen Mutu SMKN 14 Bandung, Dida Prayudi Braja, ditunjuk menjadi pengawas sekolah di lingkungan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah (Cadisdikwil) VII. Dida dilantik bersama 33 pengawas lainnya pada 18 September 2020.

Diberi amanah sebagai pengawas, Dida menjadi pengawas di 11 sekolah, yakni SMKN 1 Bandung, SMK Pelita, SMK Plus Al-Ghifari, dan SMK Plus Muhajirin.

Selanjutnya, SMK Yasri, SMK Gantra, SMK Karya Bakti, SMK Cipta Skill, SMK Buana Karya, SMK Al Hasan, dan SMK Muslimin 2/Global Skill.

“Pembinaan utama yang saya lakukan adalah mengawasi dan membimbing pelaksanaan pembelajaran di masa pandemi saat ini. Sejauh ini, bersama manajemen sekolah, saya sedang memonitoring pelaksanaan pembelajaran jarak jauh. Saya akan melihat mana sekolah yang sudah melaksanakan proses pembelajaran dengan baik dan mana yang perlu ditingkatkan,” ujar Dida, di SMKN 14 Bandung, Jln. Cijawura Hilir No. 341, Kota Bandung, dikutip laman Disdik Jabar, Sabtu (10/10/2020).

Lanjut Dida, hal yang akan ia soroti selanjutnya adalah pengelolaan keuangan sekolah. Pembimbingan dan pembinaan kepala sekolah sangat dibutuhkan untuk pengelolaan tersebut.

“Alhamdulillah, di Cadisdikwil VII sudah dilaksanakan kemarin, mulai dari pembuatan rencana kerja sekolah jangka menengah dan tahunan. Saya akan mengoptimalkan kemajuan sekolah, khususnya di sekolah menengah kejuruan di Kota Bandung,” tuturnya.

Ditambahkannya, dalam memajukan pendidikan harus ada sinergi yang dibangun antara pemerintah dan masyarakat. Sebab, mendidik bukan hanya tanggung jawab sekolah.

“Semua unsur dan sumber daya manusia yang yang terlibat harus saling berperan,” pungkasnya.

Diketahui, Dida mengawali pengabdiannya sebagai pendidik di SMKN 14 Bandung pada 1994. Lulusan Jurusan Pendidikan Seni Rupa FPBS IKIP Bandung ini (kini UPI) menjadi guru di kompetensi keahlian kriya keramik.

Sejak saat itu, Dida tak hanya dipercaya menjadi guru, tapi juga ketua bengkel, kemudian menjadi ketua jurusan kriya keramik, hingga pembantu kepala sekolah di bidang kurikulum. Sebelum menjadi pengawas, Dida merupakan wakasek manajamen mutu. (des)***