ZONALITERASI.ID – Mengacu kepada Surat Edaran Bersama (SEB) 3 Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2025, libur Lebaran 2025 berakhir pada 7 April 2025.
Dengan begitu, kegiatan perkantoran untuk pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) berlangsung mulai Rabu, 9 April 2025. Pada 8 April 2025, ASN masuk kerja dengan sistem Work From Anywhere (WFA). Untuk pegawai swasta masuk pada 8 April 2025, meski ada juga yang sudah masuk pada Senin, 7 April 2025.
Sementara untuk anak sekolah, baik sekolah negeri, swasta, dan madrasah, menurut pada SEB 3 Menteri, mendapat jatah libur Lebaran selama 19 hari.
Dalam SEB Nomor 4 Tahun 2025, Nomor 9 Tahun 2025, dan Nomor 400.6/1432.A/SJ tentang Pembelajaran di Bulan Ramadan yang ditandatangani Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri itu disebutkan bahwa libur Lebaran mulai Jumat, 21 Maret 2025 sampai Selasa, 8 April 2025. Walaupun berada di tengah minggu, siswa tetap akan kembali ke sekolah pada Rabu, 9 April 2025.
Mengacu kepada jadwal tersebut, siswa masih memiliki 1 hari libur tersisa sebelum masuk sekolah, yaitu pada Selasa, 8 April 2025.
Tips Memulai Pembelajaran Selepas Libur Lebaran
Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Holy Ichda Wahyuni, menyampaikan 4 tips yang bisa dilakukan guru agar siswa menjadi semangat kembali saat sekolah usai liburan panjang.
Adapun 4 tips yang bisa guru lakukan adalah:
1. Membuka pembelajaran dengan bermaaf-maafan
Selain masih dalam momentum Idul Fitri, aktivitas bermaaf-maafan antara siswa dapat membangun suasana hangat di dalam kelas. Mereka yang sudah lama tidak bertemu, bisa mengakrabkan diri kembali.
“Siswa yang telah lama tidak bertemu dengan teman sekelasnya akan menjadi akrab kembali,” kata Holy, dikutip dari laman UM Surabaya.
2. Bercerita pengalaman liburan
Setelah bermaaf-maafan, guru bisa mengajak siswa bercerita pengalaman liburan atau mudik mereka. Seluruh pengalaman boleh dibagikan baik lucu, sedih, senang, berkesan, dan lainnya.
Bercerita dapat menjadi stimulus siswa untuk aktif berbicara. Guru juga bisa menilai proses ini sebagai langkah apakah siswa sudah siap atau belum dalam menerima pembelajaran.
3. Melakukan pembelajaran di luar kelas
Selain membangun suasana pembelajaran yang hidup di dalam kelas, guru bisa melakukan pembelajaran di luar kelas. Cobalah untuk mengajak siswa berjalan ke halaman sekolah agar mereka aktif bergerak.
“Hal ini juga akan berpengaruh pada kesiapan fisik siswa,” ucap Holy.
4. Isi materi dengan permainan
Terakhir Holy menyarankan agar guru memberi selingan kuis dalam bentuk permainan. Karena selain suasana belajar jadi menyenangkan, kuis dalam bentuk permainan juga bisa menjadi media untuk mengulas kembali materi pelajaran.
Melalui kuis siswa bisa kembali mengingat pelajaran sebelum liburan panjang dan siap menerima materi baru nantinya.
Demikian jadwal libur Lebaran yang tersisa untuk siswa dan tips bagi guru saat memulai pembelajaran di sekolah nanti. Semoga bermanfaat. ***