Jumlah Sarjana di Desa Banyuresmi Sumedang Cuma Hitungan Jari, Universitas Pamulang Siap Fasilitasi

WhatsApp Image 2023 05 19 at 11.23.31
Yoyon M. Darusman, yang mewakili ketua Prodi Magister Hukum Unpam, saat berbicara di depan wartawan di sela kegiatan PKM, di Desa Banyuresmi, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, (Foto: Atep Kurniawan/Zonaliterasi.id).

ZONALITERASI.ID – Universitas Pamulang (Unpam) siap memfasilitasi anak-anak Desa Banyuresmi, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat untuk melanjutkan pendidikan tinggi di kampusnya.

Desa Banyuresmi secara geografis berada di wilayah perbukitan dengan kekayaan sumberdaya alam yang terbilang potensial, terutama dari komoditas pertanian.

Lokasi desa ini juga bersebelahan dengan Jatinangor, sebuah wilayah kecamatan di Sumedang yang dijadikan pusat pendidikan tinggi. Hanya sekitar 10 km saja dari Desa Banyuresmi ke pusat kampus perguruan tinggi di Jatinangor.

Seperti diketahui, di Jatinangor berdiri banyak kampus, seperti Universitas Padjadjaran (Unpad) Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), dan Insitut Manajemen Koperasi Indonesia (Ikopin).

Namun ironisnya, dari sekitar 2.300 jiwa penduduknya, hanya segelintir orang saja yang mampu menempuh jenjang pendidikan sarjana atau S1.

Kepala Desa Banyuresmi, Ade Kardiman membeberkan, hampir 99 persen warganya bermatapencaharian sebagai petani. Semua mengandalkan kesejahteraannya dari hasil bumi seperti kopi, tembakau, dan komoditas sayuran.

Namun hasil pertanian yang menurutnya sangat bergantung pada fluktuasi harga pasar, sampai sejauh ini helum bisa diandalkan untuk peningkatan level pendidikan setiap anggota masyarakat.

“Di sini (jumlah) lulusan sarjananya masih hitungan jari. Jadi SDM di Banyuresmi itu masih kurang,” jelas Ade Kardiman, saat menyambut kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) mahasiswa Magister Hukum Unpam, di Kantor Desa Banyuresmi, Kamis, 18 Mei 2023.

Mendengar masalah tersebut, Dr. Yoyon M. Darusman, S.H., M.M., saat hadir mewakili ketua Prodi Magister Hukum Unpam dalam kegiatan PKM itu menegaskan, Unpam dengan sangat terbuka siap menerima dengan tangan terbuka putera-puteri Desa Banyuresmi untuk menempuh pendidikan tinggi di kampusnya.

Salah satu kepedulian Unpam, tegas Yoyon, adalah memberikan kesempatan kepada masyarakat tidak mampu. Dengan biaya yang sangat nurah dan tanpa uang gedung, anak-anak dari keluarga kurang mampu sudah bisa kuliah.

“Saya bilang ke Pak Kades, jangan sampai ada anak di sini yang ingin kuliah tapi gagal karena terbentur masalah biaya, silahkan ke sana ke Pamulang (Unpam), kami bantu,” ujar Yoyon.

Yoyon menegaskan, Unpam merupakan kampus swasta yang fenomenal dengan jumlah mahasiswa terbanyak se-Indonesia, yang hampir mencapai 80 ribu orang. Hal itu karena faktor biaya yang murah tetapi tetap dengan mengedepankan kualitas pendidikan yang baik.

“Para mahasiswa ini bisa mendapatkan pembelajaran yang baik tetapi tetap dengan biaya yang terjangkau,” ujar dia.

Menurutnya, Desa Banyuresmi merupakan daerah yang sangat luar biasa dari sisi sumber daya alamnya. Itu bisa dikembangkan baik dari potensi wisata, pertanian, maupun aset desa lainnya dengan ditopang oleh SDM yang baik.

Terkait itu, Astrid Ardhiati, salah satu mahasiswa Magister Hukum Unpam yang menjadi peserta PkM mengatakan, dirinya cukup bersemangat untuk menyosialisasikan masalah hukum kepada masyarakat. Namun dirinya juga terdorong untuk membantu mewujudkan kesejahteraan masyarakat, terutama di bidang pendidikan.

“Masyarakat desa ini jangankan magister ya, S1 saja sangat sedikit. Sehingga untuk membangun lingkungannya masih terbatas. Saya berharap terjun langsung ke masyarakat itu dilakukan juga oleh seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Melalui langkah ini kita bisa memberikan ide-ide, pemikiran yang positif untuk membangun kesejahteraan masyarakat di daerah pinggiran,” kata Astrid. (atp/des)***