ZONALITERASI.ID – Sumber daya manusia (SDM) menjadi masalah inti dari pendidikan vokasi. Terkait hal ini, Kementerian Pendidikan Kebudayaan (Kemendikbud) menyiapkan anggaran ratusan miliar rupiah untuk melatih guru dan kepala sekolah.
“”Kita sediakan anggaran untuk 1.000 kepala sekolah plus 3.000 guru SMK. Ini adalah bedanya dengan fenomena revitalisasi SMK di masa kini dan link and match di masa lalu,” kata Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Vokasi (Diksi) Kemendikbud, Wikan Sakarinto, dalam bincang-bincang soal SMK Pusat Keunggulan yang digelar secara virtual, Sabtu (21/3/2021).
Wikan menilai, pengertian link and match di masa lalu terlalu kaku diartikan sebagai melengkapi fasilitas fisik SMK. Kemendikbud kemudian melakukan evaluasi apa yang masih perlu diperbaiki dalam pemberian bantuan tersebut.
“Bantuan-bantuan untuk SMK di masa lalu kurang menyentuh aspek yang dibutuhkan. Hal yang perlu didorong di SMK adalah pola pikir kepemimpinan dan kompetensi guru serta kepala sekolah. Itu yang membuat evaluasi kita agak substantif,” kata Wikan.
Diketahui, Kemendikbud sebelumnya telah meluncurkan suatu program khusus untuk pendidikan vokasi yang bernama SMK Pusat Keunggulan. Sebanyak 895 SMK untuk menjadi satuan pendidikan pertama yang mengikuti program tersebut.
Mendikbud Nadiem Makarim menjelaskan, bagi sekolah yang mengikuti program ini akan membantu SMK dalam beberapa aspek.
“Pertama dari sisi SDM-nya, pendampingan guru dan kepala sekolah. Pembinaan dari Ditjen Pendidikan Vokasi dan dari universitas. Jadi ada dua mentor yang bisa membantu SMK,” kata Nadiem, saat peluncuran Program SMK Pusat Keunggulan. (haf)***
