ZONALITERASI.ID – Kementerian Agama (Kemenag) kini memiliki Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Keagamaan (PUSPENMA). Pembentukan PUSPENMA mengacu kepada PMA Nomor 25 Tahun 2024.
“Lembaga ini berfungsi menangani pembiayaan pendidikan yang strategis, berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia,” kata Kepala PUSPENMA, Ruchman Basori, saat pembukaan Pemetaan Kapasitas Bahasa Inggris kerja sama antara PUSPENMA dengan Indonesian International Education Foundation (IIEF), di Bandung, dilansir dari laman Kemenag, Rabu, 25 Desember 2024.
“Lembaga baru ini sangat strategis menangani layanan beasiswa, Program Indonesia Pintar (PIP), Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah), beasiswa dana abadi pesantren dan segala hal bentuk investasi pendidikan pada Kemenag,” tambah Ruchman.
Sementara itu kalangan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) optimis tata kelola beasiswa pada Kemenag akan semakin baik, profesional, dan sesuai ekspektasi masyarakat, seiring dengan dibentuknya PUSPENMA.
Wakil Rektor I Bidang Akademik UIN Sunan Gunungdjati Bandung, Dadan Rusmana, menuturkan, pembentukan layanan pembiayaan pendidikan yang baru ini, mengisyaratkan Kemenag akan semakin fokus, terarah, dan sistematis mengelola berbagai hajat pembiayaan Pendidikan, termasuk layanan beasiswa.
“Baru dua bulan saja dibentuk, PUSPENMA sudah cepat bergerak melakukan Pemetaan Kapasitas Bahasa Inggris, sebagai upaya memetakan feeder calon Awardee Kemenag,” kata Dadan.
Pada kesempatan sama Kepala Pusat Pengembangan Bahasa UIN Sunan Ampel Surabaya, Budiono, mengaku optimis beasiswa Kemenag akan lebih baik dengan hadirnya PUSPENMA.
“Pusat Bahasa PTKIN siap mensukseskan layanan beasiswa dan segala bentuk investasi pendidikan untuk SDM Kemenag”, katanya.
Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Didin Nuruddin Hidayat, mengatakan, PUSPENMA menjadi jembatan penting bagi para guru, ustad, dosen, tendik dan alumni pendidikan keagamaan di bawah Kemenag, untuk memfasilitasi layanan beasiswa dalam meningkatkan kapasitas diri.
“Kehadiran PUSPENMA sangat strategis di tengah kebutuhan sumber daya manusia yang semakin kompetitif di dunia global”, ucapnya.
Terkait rekrutmen baru beasiswa tahun 2025, Kepala PUSPENMA, Ruchman Basori, berharap, setelah pada 2024 absen, LPDP mempercayakan kembali mengalokasikan anggaran rekrutmen tahun 2025, karena ditungggu oleh pelaku utama pendidikan pada Lembaga Pendidikan Keagamaan.
Menurut data PMU Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB), melalui pendanaan dari LPDP, Kemenag telah memberikan beasiswa kepada 5.379 orang, dengan perincian, pada tahun 2022 sebanyak 3.275 orang dan tahun 2023 sebanyak 2.104 orang.
Selain itu ada beasiswa yang dikelola oleh PMU Dana Abadi Pesantren (DAP) berjumlah kurang lebih 2.000 santri. (des)***