ZONALITERASI.ID – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menganggarkan Rp. 1,3 triliun untuk program Digitalisasi Sekolah.
Anggaran itu dialokasikan untuk membeli sejumlah peralatan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi, terutama untuk pengadaan laptop yang dibuat oleh produsen dalam negeri.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Anwar Makarim, mengatakan, Digitalisasi Sekolah menjadi hal yang tidak bisa dihindari. Program ini salah satu lompatan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
“Guru-guru bisa mengakses informasi dan materi yang lebih variatif. Murid-murid bisa berpartisipasi dalam pendidikan yang lebih dinamis. Berbagai macam adopsi teknologi yang sudah terjadi di masa pandemi tidak sia-sia,” kata Nadiem saat konferensi pers Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri pada Sektor Pendidikan secara daring, Kamis (22/7/2021).
“Kemendikbud Ristek merencanakan program Digitalisasi Sekolah ini akan berlangsung sampai 2024. Laptop dan semua sarana pendukungnya. Di antaranya itu ya laptop yang utama, projector dan juga internet router. Dalam proses pengadaan ini kami berkolaborasi dengan sejumlah produsen Produk Dalam Negeri atau PDN,” terangnya.
Dikatakannya, program Digitalisasi Sekolah yang dimulai pertama kali di tahun 2021 ini menghabiskan anggaran sekitar Rp. 1.3 triliun. Anggaran ini untuk mengirimkan 190 ribu laptop ke 12.000 sekolah untuk semua jenjang yakni mulai Paud, SD, SMP, hingga SMA.
“100% dari anggaran tersebut dibelanjakan untuk laptop PDN dengan sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri, TKDN,” ucapnya.
Selain itu, tambah Nadiem, pemerintah juga telah mengalokasikan Rp. 2,4 triliun untuk Dana Alokasi Khusus (DAK) pendidikan tahun 2021 ke pemerintah provinsi dan kabupaten kota. Dana ini untuk membiayai pembelian 240 ribu laptop.
“Oleh karena itu komitmen Pemda, Dinas Pendidikan daerah, sangat diperlukan untuk meningkatkan pembelanjaan PDN di bidang pendidikan,” pungkasnya. (haf)