Kemendikbudristek Dorong Perguruan Tinggi Gelar Kuliah Tatap Muka

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Prof. Ir. Nizam M.Sc . DIC Ph.D 600x381 1
Plt. Dirjen Diktiristek Kemendikbudristek, Nizam. Kemendikbudristek mendorong agar perguruan tinggi bisa menggelar kuliah tatap muka pada pada tahun akademik 2022/2023, (Foto: Kemendikburistek).

ZONALITERASI.ID – Kemendikbudristek mendorong agar perguruan tinggi bisa menggelar kuliah tatap muka pada pada tahun akademik 2022/2023.

“Kami terus mendorong agar adik-adik mahasiswa dapat kembali ke kampus dan melakukan pembelajaran tatap muka,” ujar Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek, Nizam, di Jakarta, Kamis, 4 Agustus 2022.

Menurut Nizam, meski pembelajaran dapat dilakukan secara daring, pembentukan karakter maupun interaksi sosial tidak dapat dilakukan secara daring. Hal itu hanya bisa dilakukan secara tatap muka atau bertemu langsung.

“Mudah-mudahan kuliah tatap muka bisa segera dilakukan. Kalau kita lihat saat ini, meski ada lonjakan kasus tapi rumah sakit kosong. Ini menunjukkan kita semakin kebal,” terangnya.

Nizam menambahkan, pihaknya terus mendorong mahasiswa, pendidik, dan tenaga kependidikan di kampus melakukan vaksinasi penguat. Selain itu, protokol kesehatan harus diterapkan secara ketat.

Sementara Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof. Reini Wirahadikusumah, mengatakan, atmosfer akademik tidak bisa tercapai dengan pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

“Atmosfer akademik di suatu kampus tidak bisa tergantikan dengan PJJ. Kita menyadari ada sesuatu yang hilang ini harus diperjuangkan,” ujar Reini, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, mahasiswa maupun dosen merasakan kesulitan dalam berdiskusi maupun berdebat selama PJJ. Untuk itu pelaksanaan kuliah tatap muka terbatas perlu diperjuangkan dengan kehati-hatian atau protokol kesehatan yang ketat.

“Pelaksanaan kuliah tatap muka terbatas harus dilakukan secara ketat sesuai dengan peraturan yang berlaku,” ujarnya.

Diketahui, sejumlah perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, telah memulai pembelajaran hibrida atau bauran tatap muka dan daring sejak semester lalu. Pembelajaran tatap muka dinilai masih menjadi kebutuhan utama mahasiswa di Tanah Air. (des)***

Sumber: Antara News