ZONALITERASI.ID – Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (PAUD Dasmen) Kemendikbudristek, Jumeri, mendorong berbagai pihak melakukan percepatan penyelenggaraan pembelajaran tatap muka (PTM) penuh.
Langkah itu sebagai upaya menghindari dampak penurunan hasil belajar atau ketertinggalan anak-anak akibat pandemi Covid-19 yang berkepanjangan.
“Kita mendorong berbagai pihak untuk melakukan percepatan penyelenggaraan PTM, bukan terbatas tetapi penuh,” kata Jumeri, dalam Konferensi Pers Virtual ‘Kolaborasi Gerakan Sosial Ayo Tunjuk Tangan’, Kamis (9/12/2021).
Menurut Jumeri, selain penurunan hasil belajar, pandemi juga mengakibatkan ancaman putus sekolah, pernikahan dini, kekerasan anak dalam rumah tangga dan penurunan daya saing anak-anak.
Jumeri mencatat, saat ini banyak anak yang putus sekolah, jumlah peserta didik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menurun akibat banyak orang tua menunda atau tidak menyekolahkan anaknya di jenjang PAUD.
Menurutnya, tak hanya masalah pada penurunan hasil belajar, pandemi juga menyebabkan kejenuhan pada anak-anak.
Dalam kondisi begitu, lanjut Jumeri, perlu ada upaya untuk mengatasi kejenuhan ini. Ia menyarankan anak-anak diajak berolah raga demi menyehatkan kesehatan fisik dan mental mereka.
“Di masa pandemi, kita harus lebih memperhatikan kesehatan anak baik secara fisik maupun mental. Salah satu kegiatan yang mampu mengatasi kejenuhan ini dengan berolahraga yang dapat memberikan dampak positif pada kesehatan fisik dan mental anak,” tutur Jumeri.
“Selain olahraga, anak juga memerlukan asupan nutrisi yang cukup untuk memperoleh manfaat yakni meningkatkan energi, kinerja otak, suasana hati (mood), mencegah berbagai penyakit dan penurunan berat badan,” sambungnya.
“Di sisi lain, penerapan protokol kesehatan juga tetap dijalankan yakni memakai masker, mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilitas serta interaksi,” pungkasnya. ***