ZONALITERASI.ID – Kemendikbudristek berkolaborasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam program bertajuk Kampus Merdeka dan Gerakan Inisiatif Listrik Tenaga Surya (Gerilya).
Salah satu program yang diusung yaitu magang microcredential. Dalam program ini, mahasiswa sebagai aktivis energi bersih melakukan pembelajaran secara sinkronus dan asinkronus selama satu semester.
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Diktiristek), Nizam, berharap program magang microcredentials digunakan para mahasiswa sebaik mungkin.
“Semoga kompetensi mahasiswa dalam bidang energi terbarukan makin terasah dan terlatih, sehingga akselerasi listrik tenaga surya/energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23 persen bisa dipercepat,” kata Nizam, saat peluncuran kerja sama secara daring, Jumat (14/8/2021).
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Dadan Kusdiana mengatakan saat ini minat terhadap penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap makin meningkat.
Tercatat sudah sekitar 4000 pengguna. Jumlah ini meningkat dibandingkan 2018 yang hanya berkisar 200 pengguna dikarenakan harganya yang makin kompetitif dan biaya investasinya turun 80 persen selama satu dekade terakhir.
“Gerilya lahir untuk mempercepat energi terbarukan oleh mahasiswa. Transisi energi dan target ambisius EBT untuk mendukung Paris agreement, Indonesia memiliki potensi 200 gigawatt tenaga surya dan pemanfaatannya di 2020 baru 150 megawatt,” kata Dadan. (haf)***