ZONALITERASI.ID – Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial (Kemensos), Harry Hikmat, mengatakan, saat ini masih banyak anak dengan disabilitas yang belum ditangani dengan baik serta belum bisa mengakses fasilitas pelayanan pendidikan.
“Kebijakan yang dilakukan sekarang cenderung memarjinalisasi teman-teman disabilitas. Banyak anak dengan disabilitas yang ditelantarkan. Sudah disabilitas, tidak diurus, tidak diasuh, malah ditempatkan di rumahnya, dan bahkan dipasung,” kata kata Harry, dalam webinar untuk memperingati Hari Disabilitas Internasional, Kamis (2/12).
Harry menuturkan, sekolah-sekolah umum perlu memfasilitasi siswa difabel mengikuti kegiatan belajar mengajar. Sehingga, mereka memiliki opsi selain belajar di sekolah luar biasa.
“Inklusif harus dipahami bahwa ada kesetaraan, berarti tidak ada perbedaan kesempatan. Orang dengan disabilitas pun bisa bersekolah di sekolah umum, bukan dimarjinalisasi, jadi harus sekolah di sekolah khusus,”
ujarnya.
“Sekolah umum sebaiknya menyiapkan guru yang memahami kebutuhan siswa dengan disabilitas serta fasilitas pendukung pendidikan siswa difabel. Di samping itu, keluarga juga perlu mendorong anak difabel menjalani pendidikan di sekolah umum jika memungkinkan,” sambung Harry.
Selanjutnya ia mengatakan, masih ada orang tua yang menganggap anak dengan disabilitas sebagai aib dan menyembunyikan keberadaan mereka. Kondisi yang demikian membuat petugas pemerintah kesulitan melakukan pendataan.
“Tentu yang menjadi tantangan kita itu keterbatasan informasi, pengetahuan, dan keterampilan orang tua dalam memberikan pengasuhan kepada anak. Kalau ini tidak cukup memadai, maka perkembangannya menjadi berbeda dengan yang kita harapkan,” kata Harry. (haf)***