ZONALITERASI.Id – “Kita bebas merancang impian kita sesuai dengan yang kita inginkan dan kita juga bebas mengubah impian kita setiap saat, apabila suara hati kita memang menghendaki untuk mengubahnya.”
Demikian pernyataan yang disampaikan pendidik yang juga penggerak literasi dari Kabupaten Sumedang, Dadan Andana.
Ya, beragam aktivitas dilalui aktifis komunitas literasi Perkumpulan Rumah Seni Asrizal Nur (Perruas) Sumedang ini. Dari beragam kiprahnya selama ini, Dadan terlihat memiliki mimpi besar untuk mengembangkan pendidikan dan literasi.
Dadan menjalani profesi guru sejak tahun 1994-2000 di SMK Pemuda Sumedang. Pada 1998, ia diangkat jadi PNS di SMPN 2 Wado yang diubah namanya sesuai dengan pemekaran wilayah menjadi SMPN 1 Jatinunggal (1998-2015).
Selanjutnya, Dadan mendirikan Yayasan Islam Harapan Bangsa Sumedang (YIHBS) sejak 1998 dan mengalami penyesuaian tahun 2012. YIHBS mendirikan SMKS Patriot, SMKS Mutaalimin, SMKS Al-Akram. Pada 2012-2015, ia menjadi Kepala SMKS Al-Akram Jatinunggal Sumedang.
Pada tahun 2015, Dadan lulus menjadi Calon Kepala Sekolah dan mendapatkan pelatihan CKS di LPPKS Solo. Pernah di Plt-kan di SMPN 3 Pamulihan (2018-2019), ditetapkan sebagai Kepala SMPN Satu Atap Cimanggung (2019-2021), dan menjalani rotasi ke SMPN 1 Tanjungmedar (2021).
Selain itu, di dunia pendidikan ini, Dadan menjadi Tim Penilai Buku Teks Nasional (2007), Ketua MGMP Bahasa Indonesia wilayah IV Sumedang (2010-2015), Fasilitator Provinsi Lesson Study (2012-2014), dan Instruktur Provinsi Kurikulum 2013 (2012-2015), Pendiri Yayasan Mulkan Abdiya (2020-sekarang), Pendiri Yayasan Kornea (2021), dan Ketua Tim DUPAK Kabupaten Sumedang (2021).
Adapun aktivitas Dadan dalam pengembangan literasi antara lain, aktif di komunitas literasi Perkumpulan Rumah Seni Asrizal Nur (Perruas) sejak 2018-sekarang, KPPJB (2020-sekarang), KPJB (2020-sekarang), memelopori Gerakan Aktif Menulis Ide Serempak (GAMIS, 2017-sekarang), dan mendirikan komunitas IMLA (2020-sekarang).
Lalu, aktif di penerbit Arashi (2017-2021), Penerbit IGI (2018-2020), Pendiri Jurnal Pendidikan Kornea (2014-sekarang), Mendirikan Taman Baca Masyarakat Rumah Genius (2021), Sosialisator Program Literasi Nasional (2020-2021), Sosialisator Program Banpelis (2021), dan Tim Pendamping Literasi Daerah (2021).
Dari deretan aktivitas Dadan selama ini, ia melihatnya sebagai realitas kehidupan yang harus dijalani.
“Kita memang selayaknya memiliki cita-cita dan impian agar hidup kita dapat terarah dan memiliki tujuan yang jelas. Harapan dan impian yang menggelora memberi napas kehidupan. Lalu, apa yang kita lakukan dan bagaimana kita melakukannya? Dua pertanyaan itu selalu menggelitik jika membaca cerita nyata atau sebatas bincang ringan dengan sahabat-sahabat yang sukses dan mencipta kebahagiaan dalam kehidupan. Sukses adalah hak semua orang,” ujarnya kepada Zonaliterasi.id, Sabtu, 3 September 2022.
Di akhir perbincangan, Dadan menyebutkan kunci utama yang menjadi pemicu dirinya mencintai profesi guru dan bergelut dalam dunia literasi.
“Tugas dan tanggung jawab guru bukan sebatas penyampai bahan pembelajaran (pengajar). Lebih dari itu, guru juga membentuk kemampuan (pengkarya), watak, pribadi, cara berpikir (pembelajar), para peserta didiknya. Hasilnya adalah peserta didik yang cerdas, elegan, religious, inovatif, adaptif (CERIA) dan BAHAGIA (Baik Akhlaknya-Hidup Akalnya-Giat Ibadah dan Amalnya),” pungkas Dadan. (des)***