ZONALITERASI.ID – Selama tahun 2024, Duta Baca Indonesia telah menyelesaikan 20 kegiatan yang diamanahkan oleh Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia.
Seluruh kegiatan berupa gelar wicara dan pelatihan menulis potensi daerah, dengan tema besar Gerakan Indonesia Membaca: Bincang-bincang Bersama Duta Baca Indonesia Berdaya dengan Buku.
“Alhamdulillah kegiatan Duta Baca Indonesia tahun 2024 sudah terlaksana dengan baik dan lancar. Hal tersebut tentu berkat kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak, terutama Perpustakaan Nasional Republik Indonesia,” kata Duta Baca Indonesia 2021-2025, Gol A Gong, dilansir dari golagongkreatif.com, Jumat, 27 Desember 2024.
Gol A Gong mengungkapkan, pada beberapa kegiatan gelar wicara dan Pelatihan Kepenulisan, Duta Baca Indonesia menambah waktu kunjungannya untuk bersafari literasi, berkunjung ke sekolah, TK, komunitas literasi, penerbit lokal, TBM, kampus, kepala daerah, tokoh literasi, dan lembaga lain.
Kunjungan ini, lanjutnya, dijadikan momen untuk berbagi pengalaman membuat program kegiatan, pelatihan menulis, bedah buku dan film, peluncuran buku, pesta puisi, wawancara kepala daerah, mendorong pembuatan Perda literasi, merespons UU Nomor 3 tahun 2017 tentang Sistem Perbukuan, dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan literasi.
“Dari 20 kegiatan yang diberikan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, setidaknya tercatat kegiatan Duta Baca Indonesia pada tahun 2024 ini berkembang menjadi 192 kegiatan,” ujar Gol A Gong.
Fenomena Positif
Menurut Gol A Gong, selama menjalankan tugas sebagai Duta Baca Indonesia di tahun 2024, ada fenomena positif yang terjadi di masyarakat tentang minat membaca di Indonesia.
Pertama, soal data dari Perpustakaan Nasional. Saat Gol A Gong ditunjuk sebagai Duta Baca Indonesia tahun 2021, ia disodorkan data rasio buku di Indonesia, bahwa 1 buku ditunggu 90 orang.
“Sekarang data terbaru yang saya peroleh; 1 buku ditunggu oleh 11 orang. Ini tentu menjadi kabar yang menggembirakan,” ucapnya.
Kedua, kata Gol A Gong, banyaknya Gedung Layanan Perpustakaan di Daerah yang sudah representatif. Namun, saat melakukan safari Literasi Duta Baca Indonesia di tahun 2022 melalui kunjungan ke Dinas Perpustakaan Daerah, Gol A Gong juga menemukan ada beberapa Gedung Layanan Perpustakaan yang kurang representatif/kurang layak sebagai Gedung Dinas Perpustakaan Provinsi ataupun Kabupaten/Kota. Salah satunya di Kabupaten Flores Timur.
“Saya juga banyak menerima laporan tentang literasi untuk kesejahteraan yang digaungkan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, melalui proses Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial. Di berbagai daerah program ini mendapatkan banyak apresiasi dari masyarakat. Banyak pemustaka yang mendapatkan manfaat langsung dari program ini,” terangnya.
Gol A Gong menambahkan, untuk kendala yang dihadapi, yaitu belum optimalnya kolaborasi dengan Duta Baca Daerah. Sehingga program dan informasi dari Duta Baca Indonesia tidak secara masif bisa sebarkan kepada masyarakat melalui Duta Baca Daerah. Belum semua Dinas Perpustakaan Provinsi dan Daerah memiliki Duta Baca Daerah.
“Dari Sabang hingga Merauke, Duta Baca Daerah yang berhasil berkolaborasi dalam Safari Literasi di antaranya Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Banten, Jambi, dan Kalimantan Tengah,” katanya.
“Demikian gambaran tentang kegiatan Duta Baca Indonesia selama tahun 2024. Semoga memberi manfaat khususnya bagi peserta dan penyelenggara di lokus yang dikunjungi. Jadikan kedatangan Duta Baca Indonesia sebagai stimulan untuk menyalakan api semangat gerakan literasi,” pungkas Gol A Gong. (des)***