Komisi X DPR Desak Kemendikbudristek Lakukan Moratorium Study Tour

Kemendikbudristek: Sekolah Harus Prioritaskan Keselamatan Siswa

6641e0360c492
KNKT dan Dishub serta mekanik Hino lakukan pemeriksaan bangkai bus maut Trans Putera Fajar, Senin, 13 Mei 2024, yang mengalami kecelakaan maut di Ciater, Subang, Sabtu, 11 Mei 2024 (Foto: Tribun Jabar/Ahya Nurdin)

ZONALITERASI.ID – Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda, meminta Kemendikbudristek melakukan moratorium (penghentian sementara) dan mengubah konsep kegiatan luar ruang. Itu dilakukan untuk memastikan aktivitas study tour atau field trip benar-benar aman bagi peserta didik

Pernyataan itu disampaikan Huda menanggapi terjadinya kecelakaan bus di Ciater, Kabupaten Subang, yang mengakibatkan meninggalnya 11 siswa SMK Lingga Kencana Depok, pada Sabtu, 11 Mei 2024.

Menurut Huda, penyelenggara pendidikan yang hendak mengadakan kegiatan luar ruang perlu memastikan standar baku dalam bentuk petunjuk pelaksanaan maupun petunjuk teknis. Di situ harus dijelaskan tentang tujuan, ruang lingkup kegiatan, termasuk standar minimal keamanan transportasi, akomodasi, hingga konsumsi peserta didik.

“Sebelum ada standar baku pelaksanaan kegiatan luar ruang tersebut maka moratorium study tour harus diberlakukan karena kita tidak ingin tragedi Subang kembali terjadi,” kata Huda, Selasa, 14 Mei 2024.

Ia menambahkan, perlu ada perubahan konsep study tour dengan menempatkan peserta didik sebagai subjek kegiatan. Menurutnya, selama ini konsep study tour lebih menempatkan siswa sebagai objek untuk diajak jalan-jalan atau berlibur bersama. Kondisi ini terkadang lebih menguatkan sisi komersil daripada sisi edukasi.

“Seringkali penyelenggara menekan biaya pengeluaran untuk transportasi, konsumsi, maupun akomodasi untuk mendapatkan keuntungan yang ujungnya bisa merugikan peserta kegiatan,” kata Huda.

Prioritaskan Keselamatan Siswa

Sementara itu, Kemendikbudristek meminta pemerintah daerah dan satuan pendidikan untuk memprioritaskan keselamatan siswa dalam semua bentuk pembelajaran yang dilakukan. Insiden yang menimpa bus rombongan SMK Lingga Kencana diharapkan dapat menjadi perhatian seluruh pihak untuk menciptakan pembelajaran yang aman dan nyaman.

“Kemendikbudristek terus mendorong pemerintah daerah dan satuan pendidikan untuk memprioritaskan keselamatan murid dalam semua bentuk pembelajaran yang dilakukan,” kata Plh Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendkbudristek, Anang Ristanto.

Anang mengatakan, Kemendikbudristek menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga, teman-teman, dan seluruh warga sekolah yang kehilangan dan terkena dampak atas kejadian yang memilukan itu. Pihaknya terus berkooordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dan SMK Lingga Kencana Depok terkait perkembangan yang terjadi.

“Musibah ini tentunya harus menjadi perhatian bagi seluruh pihak untuk terus menciptakan pembelajaran yang lebih aman dan nyaman,” ujarnya. (des)***

Sumber: Republika.co.id