Konsisten Perjuangkan Kebenaran, Sastrawan Goenawan Mohamad Terima Tanda Kehormatan dari Kerajaan Spanyol

goenawan mohamad terima tanda kehormatan dari kerajaan spanyol 1742371458290 43
Sastrawan Goenawan Mohamad menerima tanda kehormatan Official Cross of the Order of Isabel la Catolica dari Kerajaan Spanyol. (Foto: Dok. Komunitas Salihara)

ZONALITERASI.ID – Sastrawan Goenawan Mohamad menerima tanda kehormatan Official Cross of the Order of Isabel la Catolica dari Kerajaan Spanyol. Anugerah yang diberikan oleh Raja Spanyol H.M. King Felipe VI melalui Duta Besar Kerajaan Spanyol untuk Indonesia, Francisco Aguilera Aranda digelar di kediaman pribadinya, Selasa, 18 Maret 2025, malam.

Penghargaan ini diberikan atas kontribusi Goenawan Mohamad karena kiprahnya di bidang sastra, seni, dan jurnalisme. Ketertarikan Goenawan Mohamad pada sastra Spanyol, jadi salah satu alasan dianugerahi penghargaan tersebut.

Sosok Goenawan Mohamad digambarkan persis seperti sosok Don Quijote dalam karya Miguel de Cervantes yang selalu mengangkat tema akan keadilan, idealisme, dan perjuangan melawan kesulitan.

Dalam pidatonya, Fransisco Aguilera mengatakan tema universal seperti keadilan, idealisme, dan perjuangan melawan kesulitan diwujudkan dalam sosok Don Quijote.

“Sebagaimana ksatria pengembara ciptaan Cervantes yang menentang norma-norma kaku pada zamannya, Goenawan secara konsisten menggunakan suaranya untuk mempertanyakan kekuasaan dan memperjuangkan kebenaran,” ungkapnya, dilansir dari keterangan yang disampaikan Komunitas Salihara, Jumat, 21 Maret 2025.

Karya-karya Goenawan Mohamad, juga mempererat hubungan budaya antara Indonesia dan Spanyol, salah satunya dalam pertunjukan teater boneka Den Kisot yang digelar di Komunitas Salihara pada 2019. Pentas yang disutradarai oleh Endo Suanda juga sukses berlangsung di Bandung, Solo, Yogyakarta, Ternate, dan Tidore.

“Kisah Don Quijote telah menginspirasi saya sejak kecil. Saya merasa terhormat dapat mementaskan pertunjukan wayang yang mengadaptasi dari kisah tersebut. Prosesnya cukup berat namun menyenangkan, saya begitu senang dan bangga,” kata Goenawan Mohamad saat menerima pidato penyerahan medali Order of Isabel la Catolica.

“Bagi saya pribadi, pementasan (Den Kisot) ini merupakan sebuah pencapaian budaya bagi saya. Di mana karya ini dipentaskan dalam format wayang golek ala Sunda dari cerita Don Quijote de La Mancha,” sambungnya.

Profil Goenawan Mohamad

Goenawan Mohamad lahir pada 29 Juli 1941 di Batang, Indonesia. Sejak usia muda, kecintaannya terhadap sastra telah membawanya pada karier yang kaya, termasuk penerbitan berbagai kumpulan puisi seperti Parikesit (1971) dan Asmaradana (1992), serta esai-esai yang menantang norma dan membuka dialog kritis tentang budaya serta politik Indonesia.

Goenawan Mohamad bukan hanya seorang penyair dan jurnalis; ia adalah pemikir yang pengaruhnya melampaui batas tulisan. Esai-esainya, seperti Seks, Sastra, dan Kita (1980) serta Kesusastraan dan Kekuasaan (1993), mengeksplorasi hubungan antara sastra dan kekuasaan, mendorong para penulis untuk merenungkan peran mereka dalam membentuk masyarakat.

Sepanjang kariernya yang cemerlang, Goenawan Mohamad telah menerima berbagai penghargaan yang mengakui kiprahnya dalam jurnalisme dan sastra, termasuk International Press Freedom Award yang bergengsi dari Committee to Protect Journalists pada 1998. ***