ZONALITERASI.ID – Acara adat Sedekah Bumi, Munjung, dan Bongkar Bumi di Desa Cidenok, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka, tetap lestari. Hingga kini, warga setempat konsisten menggelar acara adat tradisional warisan leluhur yang telah berlangsung ratusan tahun.
Itu terlihat dalam perhelatan adat yang digelar beberapa waktu lalu. Ratusan warga terlihat memadati Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jatilawang, Desa Cidenok. Dengan tetap memakai masker dan menjaga jarak, mereka berdoa agar dijauhkan dari marabahaya, termasuk terhindar dari Covid-19.
Biasanya, selain Sedekah Bumi, Munjung, dan Bongkar Bumi (bahasa Jawa, sementara menurut bahasa Sunda, yakni Guar Bumi), di Desa Cidenok ini akan berlangsung pergelaran wayang kulit. Namun, karena pertimbangan adanya aturan pandemi, untuk gelaran wayang saat ini ditiadakan.
Sehari menjelang pelaksanaan acara adat, warga Cidenok sudah ramai dengan berbagai kegiatan. Bedanya, tahun lalu dan tahun-tahun sebelumnya, mereka tanpa memakai masker. Tahun ini, mereka wajib mengenakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan sebelum memasuki area TPU Jatilawang.
Semalaman suntuk, mereka melakukan Sedekah Bumi di TPU Jatilawang. Kemudian dilanjutkan pada Jumat pagi melaksanakan Munjung di TPU Jatilawang.
Setelah Jumatan di depan Balai Desa, mereka kembali hadir dengan acara Bongkar Bumi.
Menurut kiayi setempat, Sedekah Bumi, Munjung dan Bongkar Bumi di Desa Cidenok merupakan sebuah ungkapan rasa syukur. Adapun banyak makanan yang dibawa warga, makanan tersebut kembali dibagikan kepada sesama.
“Namanya juga syukuran. Makanan yang dibuat, pada kenyataannya itu dibagi-bagikan. Apalagi, hari ini Jumat berkah, berbagi tidak pernah membuat orang jatuh miskin,” ungkapnya, di TPU Jatilawang, usai membaca doa bersama warga.
Kepala Desa Cidenok, Maman Suparman, menuturkan, acara adat Sedekah Bumi, Munjung, dan Bongkar Bumi di wilayahnya itu telah berlangsung sejak lama.
“Warga di sini kompak melaksanakan adat yang sudah turun temurun. Ini merupakan bentuk rasa syukur warga Cidenok,” ungkapnya.
Sekretaris Desa Cidenok, Nano, menambahkan, acara Sedekah Bumi, Munjung dan Bongkar Bumi merupakan inisiatif warga Cidenok sendiri. Pemerintah desa hanya mensuport dan mendukung penuh.
“Namun kami pastikan tetap memakai masker. Protokol kesehatan kami jalankan sesuai aturan pandemi,” ungkapnya. (ana)***