Lewat Program Ini Badan Bahasa Ajak Sastrawan Indonesia Melanglang ke Luar Negeri

kepala badan pengembangan dan pembinaan bahasa aminudin aziz 169
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan, Aminudin Aziz. (Foto: Dok. YouTube Badan Bahasa)

ZONALITERASI.ID – Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) segera meluncurkan Program Residensi Sastrawan di Luar Negeri. Program ini bertujuan untuk membawa sastra Indonesia ke kancah global.

“Program Residensi Sastrawan di Luar Negeri merupakan program untuk memitrakan atau mempertemukan sastrawan-sastrawan Indonesia yang ada di Tanah Air dengan sastrawan luar negeri yang bereputasi. Para sastrawan ini juga akan diminta untuk menghasilkan karya-karya,” kata Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan, Aminudin Aziz, dalam Seminar Nasional dan Peluncuran Buku Seratus Tahun A.A. Navis, di Perpustakaan Nasional, Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 11, Jakarta, Kamis, 28 November 2024.

“Nanti karyanya bisa bersama-sama dikaji oleh sastrawan terkemuka di negara tujuan. Kemudian karya-karya sastra itu diterbitkan dalam bahasa setempat. Kemudian itu disebarluaskan, dibahas dalam bentuk-bentuk diskusi yang ada di negara tersebut,” sambungnya.

Aminudin menjelaskan, pihaknya akan bekerja sama dengan Global Network Diaspora Indonesia. Lembaga tersebut akan memfasilitasi para sastrawan yang ingin berhubungan dengan sastrawan di mancanegara.

“Saya sangat mendorong para sastrawan Indonesia untuk memulai bermitra dengan mereka. Insyaallah Badan Bahasa akan mendukung pembiayaan untuk Residensi Sastrawan di Luar Negeri ini,” ujarnya.

Aminudin menuturkan, Badan Bahasa akan menyosialisasikan Residensi Sastrawan di Luar Negeri mulai bulan Desember 2024. Dengan penjelasan yang terperinci dan meluas, diharapkan akan ada banyak sastrawan Indonesia yang tergabung.

“Kami akan melakukan pembicaran secara mendetil begitu tentang mekanisme kegiatan residensi sastrawan ini sehingga nanti program residensi ini mencapai tujuan sebagaimana yang kita harapkan,” jelasnya.

Aminudin berharap agar sastrawan atau pemuda Tanah Air yang aktif menulis untuk meluangkan waktunya dalam menghasilkan karya.

“Saya berharap yang sangat kuat supaya bapak, ibu, para sastrawan, saudara-saudara yang aktif menulis memanfaatkan peluang ini dengan sebaik mungkin. Sehingga nanti hasilnya betul-betul bisa menjadi salah satu karya yang bisa kita banggakan pada tingkat global,” ujarnya.

Aminudin menambahkan, sudah banyak sastrawan Indonesia yang karyanya diterbitkan dan diterjemahkan dalam bahasa asing. Namun, jumlahnya belum sebanding dengan jumlah penduduk Indonesia.

“Tapi dengan jumlah penduduk Indonesia yang begitu banyak, begitu besar, dan juga tentu saja sastrawan kita yang begitu banyak. Jumlah karya itu belum sebanding dengan apa yang sudah kita temukan di kancah global,” ungkapnya. ***

Sumber: DetikEdu