ZONALITERASI.ID – Masa pandemi Covid-19 dengan perkuliahan dilaksanakan secara daring dari rumah, tak menghalangi mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung untuk beraktivitas termasuk mengikuti kompetisi.
Salah satunya ditunjukkan oleh Muhamad Taju Subki, mahasiswa Prodi KPI UIN Bandung angkatan 2019 yang berhasil masuk finalis Pasanggiri Wanoja Jajaka Budaya (Wajada) Jawa Barat tahun 2021.
Kompetisi yang diselenggarakan oleh Paguyuban Wanoja Jajaka Budaya Jawa Barat di bawah naungan Yayasan Nonoman Sunda Palamarta Budaya dan didukung oleh Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat ini adalah kegiatan keempat kalinya.
Pendaftaran kegiatan Pasanggiri ini dibuka sejak 7 April sampai 28 Mei 2021 dengan melampirkan berkas CV kreatif, KTP, foto terbaru full body & close up memakai batik, dan bukti pembayaran.
Menurut Taju Subki, Pasanggiri Wajada Jawa Barat merupakan kegiatan kompetisi tingkat Jawa Barat yang pertama kali diikutinya. Tujuannya mengikuti kegiatan tersebut adalah turut serta dalam ngumumule (melestarikan) budaya Sunda.
“Saat ini banyak generasi muda di Jawa Barat yang sudah luntur pengetahuannya mengenai kebudayaan daerah yang ada di Jawa Barat. Selain itu juga semakin banyak kebudayaan asing masuk mempengaruhi generasi muda. Dengan mengikuti Pasanggiri Wajada Jawa Barat saya berharap bisa menjadi agen perubahan dan menjadi perwakilan generasi muda Jawa Barat untuk dapat melestarikan budaya dan juga seni yang ada di Jawa Barat. Saya yakin dengan platform yang besar kegiatan Pasanggiri Wajada Jawa Barat ini saya bisa berkontribusi nyata untuk kemajuan masyarakat di provinsi yang saya cintai,” ungkapnya, Senin (7/6/2021)
Menurut mahasiswa KPI semester IV ini, seleksi Pasanggiri ini dilaksanakan pada 29 Mei 2021. Pendaftar sebanyak 50 peserta, yaitu 18 jajaka dan 38 wanoja. Para peserta ini mengikuti rangkaian audisi secara virtual melalui aplikasi zoom dan setiap peserta diseleksi di enam pos berbeda.
Para juri di setiap pos, lanjutnya, mewawancarai peserta dengan tema pertanyaan yang berbeda di setiap posnya. Pos pertama peserta ditanya mengenai pengetahuan umum dan pos kedua tentang seni dan tradisi di Jawa Barat.
Pos berikutnya peserta diuji kemampuannya tentang bahasa dan aksara Sunda, museum di Jawa Barat, unjuk kabisa kawih (lagu) Sunda dan pos terakhir deep interview yang menanyakan komitmen peserta dalam mengikuti kegiatan Pasanggiri Wajada tersebut.
Pengumuman peserta yang lolos menjadi finalis di Pasangggiri Wajada Jawa Barat disampaikan pada 31 Mei 2021 dengan dihubungi langsung melalui telpon oleh Panitia Pasanggiri.
“Alhamdulillah, saya termasuk salah satu peserta yang lolos di tahap audisi dan menjadi finalis asal kota Bandung. Jumlah finalis seluruhnya sebanyak 30 orang berpasangan yaitu 15 wanoja dan 15 jajak yang mewakili kabupaten/kota se Jawa Barat,” jelas Taju.
Disebutkannya, peserta yang masuk final akan memperebutkan juara pinilih, wakil 1, wakil 2, kamemeut, mimitran, rancage, dan kewes/gandes. Selain itu, video unjuk kabisa favorit, inovasi program terbaik, dan promosi budaya terbaik dalam bentuk berpasangan wanoja dan jajaka.
Taju berharap bisa terpilih menjadi juara dalam Pasanggiri Wanoja Jajaka Budaya Jawa Barat 2021 ini.
“Saya mohon doa dari semuanya agar proses seleksi dan tugas dalam kegiatan Wajada di tahap grand final ini bisa berjalan dengan baik sehingga saya bisa meraih juara,” harapnya
Dukungan dari mahasiswa UIN Bandung dan masyarakat sangat diharapkan olehnya. Dukungan itu berupa vote di akun Instagram @wajadajabar berupa postingan foto taju dan di akun instagramnya @ukiisgr, khususnya postingan mengenai tugas promosi kebudayaan yang ada di Kota Bandung. Ia akan mengunggah postingan tentang beragam makanan khas daerah Kota bandung, museum, seni dan tradisi, dan permainan tradisonal.
Ketua Prodi KPI, Dr. Aang Ridwan, M.Ag., mendukung aktivitas kompetisi yang diikuti oleh Taju Subki.
“Saya mendoakan agar ananda Taju Subki bisa terpilih sebagai juara,” ujarnya.
Sekretaris Jurusan KPI, Dr. Uwes Fatoni, M.Ag., juga turut bangga dengan capaian Taju Subki.
“Tampilkan kreativitas yang terbaik. Insya Allah dengan usaha yang maksimal gelar juara akan diraih, hasil tidak akan mengkhianati proses” pungkasnya. (des)***