Mahasiswa PBSI Unpas Lawan Pelecehan Seksual Lewat Pergelaran Sastra

ELL09521 scaled 1
Isu pelecehan dan kekerasan seksual diangkat dan dikampanyekan dengan cara yang berbeda oleh mahasiswa PBSI FKIP Unpas melalui pergelaran sastra bertajuk “Exulansis”, (Foto: Humas Unpas).

ZONALITERASI.ID Isu pelecehan dan kekerasan seksual diangkat dan dikampanyekan dengan cara yang berbeda oleh mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pasundan (Unpas) melalui pergelaran sastra bertajuk “Exulansis”.

Pementasan drama yang digelar di Gedung Kesenian Rumentang Siang, pada Minggu, 2 Juli 2023 ini mengisahkan tentang keputusasaan korban pelecehan seksual.

Pergelaran sastra “Exulansis” menampilkan isu sosial yang nyata. Penonton diajak untuk memberikan dukungan kepada korban, tidak menutup mata dan telinga, bahkan menganggap sepele isu pelecehan seksual.

Sutradara pergelaran, Naufal Rachman, mengungkapkan, selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Kajian Drama, pergelaran sastra “Exulansis” juga berawal dari kekhawatiran mahasiswa akan maraknya kasus pelecehan seksual serta terinspirasi dari lukisan dengan tema yang sama.

“Kami (mahasiswa PBSI kelas C angkatan 2020) aktif berdiskusi mengenai situasi sosial yang sedang marak terjadi, salah satunya pelecehan seksual. Kami mengutuk keras tindakan tersebut dan berusaha mengampanyekan/memberantasnya lewat pagelaran sastra,” ujarnya.

Dosen pengampu mata kuliah Kajian Drama, Eggie Nugraha, S.Pd., M.Pd., menuturkan, pementasan drama ini menjadi bentuk perlawanan pelecehan seksual, sekaligus puncak apresiasi karya sastra.

“Lebih jauh lagi saya berharap mahasiswa mampu mengimplementasikannya dalam kehidupan, menegakkan keadilan, dan melawan segala tindak pelecehan seksual. Sama-sama kita kampanyekan, bahwa sudah tidak zaman lagi adanya perlakuan seksis terhadap perempuan yang seyogianya hak dan kewajibannya harus dilindungi,” ucapnya. (des)***