Mantaf… SMAN 20 Bandung Jadi Model Sekolah Kawasan Tanpa Rokok

FOTO PENDIDIKAN APRIL 124
Siswa SMAN 20 Bandung membubuhkan tanda tangan sebagai komitmen dukungan sekolah Kawasan Tanpa Rokok, (Foto: Disdik Jabar).

ZONALITERASI.ID — SMAN 20 Bandung dinilai bisa menjadi model sekolah Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Penetapan itu berdasarkan fakta, selain komitmen dari kepala sekolah dan guru untuk menciptakan KTR, juga ditunjang program yang terorganisasi dengan baik.

Pernyataan itu disampaikan Ketua Tim Pemantauan Pemantauan Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan KTR sekaligus Asisten Deputi Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Nancy Dian Anggareni, saat mengunjungi SMAN 20 Bandung, Jumat (23/4/2021).

Menurut Nancy, untuk menciptakan KTR di sekolah, peran guru sebagai teladan bagi para siswa sangat penting.

“Anak-anak menjadikan lingkungan sekitar, guru, dan tenaga kependidikan sebagai figur yang bisa dicontoh,” ungkapnya.

Nancy mendorong sekolah lain di Jawa Barat untuk menggulirkan KTR di sekolah. Itu harus didukung komitmen pemerintah melalui Dinas Pendidikan dan partisipasi masyarakat.

“Kita bisa mulai dari lingkungan yang kecil terlebih dahulu, seperti di lingkungan sekolah sampai nanti baru di masyarakat,” imbuhnya.

Kepala SMAN 20 Bandung, Yeni Gantini, menjelaskan, sejak 2014, pihaknya berkomitmen menerapkan KTR di lingkungan sekolah dengan penandatanganan fakta integritas. Hal ini dibuktikan dengan diraihnya perhargaan Sekolah Adiwiyata Mandiri serta juara 1 Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Terbaik se-Kota Bandung sebagai upaya mencapai tujuan tersebut.

“Seluruh kebijakan sekolah, baik di bidang kurikulum, sarana dan prasarana hingga tata tertib, semua berbasis lingkungan. Kita pun membentuk Tim Satgas Kawasan Tanpa Rokok yang beranggotakan para siswa,” ujarnya.

Meski demikian, lanjut Yeni, penerapan KTR dan pencegahan siswa untuk tidak merokok harus didukung oleh semua pihak, termasuk orang tua.

“Orang tua juga berperan memberi edukasi kepada siswa. Jika tidak didukung semua pihak, tentu kita akan sulit mempertahankan komitmen ini,” tegasnya.

Sementara Ketua OSIS sekaligus anggota Satgas KTR SMAN 20 Bandung, Manda Maura, mengatakan, sebagai satgas KTR, timnya sudah melakukan berbagai kegiatan untuk mendukung terciptanya KTR di sekolah. Di antaranya, patroli berkala ke setiap toilet sekolah dan mengampanyekan gerakan tidak merokok di media sosial.

Anggota satgas lainnya, Muhammad Nabil, mendukung penuh terciptanya KTR di sekolah. Sebab, merokok tak hanya merugikan perokok aktif, tapi juga berdampak bagi perokok pasif.

“Dengan adanya program ini, kita merasa lebih aman di sekolah dan lebih enak karena bisa menghirup udara segar,” pungkasnya. (haf)***