Mantap, Mahasiswa UIN Bandung Raih Juara I Business Plan OASE PTKI II 2023

9a3d3c13 7d36 42c0 b717 f8863c5014f0
Putera dan puteri terbaik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sunan Gunung Djati Bandung meraih juara I dalam perlombaan Business Plan OASE PTKI II 2023, (Foto: Humas UIN Bandung).

ZONALITERASI.ID – Putera dan puteri terbaik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sunan Gunung Djati Bandung meraih juara I dalam perlombaan Business Plan OASE PTKI II 2023. Mereka yaitu Neng Reni Anggi Damayanti dan Sofhie Herista Charliana dari Jurusan Manajemen serta Fajar Andrian Sutisna dari Jurusan Ekonomi Syariah.

Dekan FEBI, Dr. H. Dudang Gojali, M.Ag., merasa sangat bangga atas raihan prestasi ini. Ia mengatakan walaupun FEBI tergolong fakultas baru di lingkungan UIN SGD Bandung, tapi atas semua doa, dukungan baik moril maupun materil dari semua civitas akademika, FEBI dapat mengirimkan putera dan puteri terbaiknya dalam Business Plan OASE 2023 dan meraih juara I.

“Saya harap capaian prestasi ini dapat menjadi pembuktian dan batu loncatan bagi FEBI ke depannya. Sekarang FEBI membuktikan bahwa mahasiswanya memiliki pengetahuan lebih tentang pasar modal syariah dan berkontribusi untuk dapat meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal syariah. Pesan saya, jangan berpuas diri, teruslah mengembangkan diri untuk terus berproses dan berprestasi. Semoga ini dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa lain baik dilingkungan FEBI maupun di luar FEBI,” harap Dekan FEBI, Minggu, 18 Juni 2023.

Wakil Dekan III FEBI, Dr. Muhammad Zaky, M.M., mengatakan, prestasi ini menunjukan keseriusan FEBI UIN Bandung dalam pengembangan minat dan bakat mahasiswa. Kontribusi semua elemen di fakultas dan universitas telah menghantarkan pada prestasi yang diraih ini.

“Mudah-mudahan dengan capaian prestasi yang telah diraih ini menjadi daya dorong bagi mahasiswa FEBI lainnya untuk terus mengembangkan diri baik pada bidang agama, seni, sains, riset, maupun olahraga. Semoga apa yang diraih ini membawa keberkahan bagi Keluarga Besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung,” ungkapnya.

Tema besar yang diangkat dalam OASE PTKI II 2023 untuk cabang business plan adalah “The Role of Young Moslem Entrepreneur in Achieving the SDGS”. Mereka maju ke final dengan judul business plan “Stock App: Digital Game Based Learning Capital Market Syariah Guna Akselerasi Menuju SDGS”.

“Alasan kami mengangkat judul tersebut karena isu mengenai banyaknya masyarakat yang terjebak dalam investasi bodong. Maka, Stock App hadir sebagai media pembelajaran juga salah satu bentuk akselerasi dan digitalisasi untuk peningkatan literasi dan inklusi saham syariah agar anak-anak muda seperti generasi zilenial mulai terjun ke pasar modal syariah. Karena kami juga melihat suatu potensi pasar modal syariah di Indonesia sangat besar untuk dapat terus dikembangkan,” jelas salah satu peraih juara 1 Business Plan OASE PTKI II 2023, Sofhie Herista.

“Aplikasi yang mereka bangun dalam business plan ini premium, yang nantinya dapat didownload oleh user melalui Google Playstore dan Appstore. Adapun yang kami akan jual nantinya yaitu penjualan koin, avatar, dan emoticon,” sambung Sofhie.

Kemudian, yang menjadi daya tarik dari ide yaitu inovasi yang terbarukan berupa game online bentuk digitalisasi dan keunggulan dari bisnis ini aplikasi yang diminati oleh anak-anak muda yang terintegrasi dan memiliki banyak fitur-fitur yang menarik sehingga memiliki daya tarik tersendiri bagi Gen Z.

Peraih juara 1 lainnya, Fajar Andrian Sutisna bercerita, unsur penilaian yang paling penting ialah orisinalitas dan inovasi, kelayakan atas bisnis, serta analisis keuangan yang terdapat dalam proposal.

Lalu, terkait tema besar terkait SDGs, business plan yang dirancang memiliki fokus utama pendidikan berkualitas.

“Dalam aplikasi kami, fitur utamanya adalah simulasi pasar modal syariah yang dapat meningkatkan literasi pasar modal syariah sehingga poin peningkatan literasi dalam pendidikan berkualitas akan terakselerasi. Masyarakat akan lebih mudah untuk memahami istilah-istilah dalam investasi sehingga tidak akan terjebak dalam investasi bodong yang telah merugikan negara hingga Rp. 117 triliun,” kata Fajar. (des)***