MEDIA komunikasi memegang peranan yang cukup penting dalam kehidupan kita khususnya generasi muda yang selalu update dengan media. Media menjadi saluran terbentuknya pandangan remaja. Bahkan media dapat membentuk arah politik dengan memberikan informasi baru dan menciptakan citra baru para pemimpin politik.
Sebagai penyalur informasi, media berperan memberikan informasi tentang politik pada audiens. Lalu, sebagai alat kontrol untuk menyampaikan informasi yang berimbang dan sesuai dengan hukum serta etika jurnalistik.
Sebagai sarana informasi, media membantu penyebaran berita menjadi lebih cepat dan luas. Media juga membantu membawa opini publik terarah menjadi lebih signifikan.
Kondisi yang ada saat ini menunjukan, informasi yang disampaikan oleh media melalui proses bertahap, di mana media tidak menciptakan berita baru, tetapi cenderung memperkuat berita yang sudah ada.
Selanjutnya, informasi tersebut diterima dan diinterpretasikan dalam lingkungan sosial berdasarkan konteks yang telah ditentukan secara sosial.
Hati-hati terhadap Hoaks
Demokrasi saat ini juga diatur oleh media. Media merupakan pusat berita dan informasi mengenai politik. Untuk itu generasi muda juga harus berhati-hati terhadap hoaks yang beredar.
Efek yang dihasilkan oleh media massa, misalnya lingkungan sosial, membantu menentukan media dan komunikasi apa yang dihadapi seseorang.
Lingkungan sosial memengaruhi bagaimana orang menafsirkan dan menanggapi pesan-pesan tertentu. Jelas bahwa komunikasi massa adalah proses sosial, di mana makhluk sosial berinteraksi dengan orang lain dan berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang kooperatif.
Marketing Politik untuk Remaja
Era generasi Z dan Alpha yang serba-menggunakan media, baik media social seperti Twitter, Instagram dan Toktok harus ditanggapi secara sigap oleh humas politik. Mereka harus memahami apa yang disukai oleh generasi masa kini agar politik mampu dimengerti oleh mereka.
Bisa kita lihat pada akun Instagram dan Tiktok para humas politik lebih memusatkan kontennya kepada generasi muda untuk dikenal dan dijangkau oleh remaja. Sebab, remaja lebih sering update terhadap media sosial, maka seorang humas politik juga harus memiliki keterampilan untuk memikat para pemuda pemudi di Indonesia.
Bergesernya modernisasi mengharuskan teknik marketing dari politik perlu ditingkatkan. Komunikasi yang efektif bukan sekadar sopan dan baik, namun komunikasi yang mampu dimengerti dan disukai oleh remaja. ***
Putri Regitha Cahyani, S1 Kebidanan Universitas Muhammadiyah Ahmad Dahlan Cirebon