ZONALITERASI.ID – Berdiri pada 1991, Kelompok Belajar Mandiri (KBM) yang berlokasi di Komplek Perumahan Departemen Perindustrian–Balai Besar Logam dan Mesin (BBLM), Jalan Gegerkalong Girang 55 Bandung, memulai kiprah dalam mendidik anak usia dini. Namun, sejak 20 tahun terakhir, KBM berpindah tempat ke sentra bunga Cihideung, tepatnya di Jalan Terusan Sersan Bajuri 55 Cihideung, Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.
KBM didirikan atas inisiatif beberapa alumni IKIP Bandung (sekarang UPI) yang tergabung dalam Kelompok 70 dan Mitra Sunda 81. Sebelum KBM terbentuk, bekerja sama dengan mahasiswa IAIN (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung, kelompok ini mendirikan Yayasan Atikan Insan Basajan yang bergerak di bidang pendidikan dan sosial. Yayasan ini sempat mengadakan latihan degung yang dilatih oleh Atang (orang tua komedian Ohang).
“Kini KBM mempunyai siswa usia dini yang tergabung dalam PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) Anggrek I. Kegiatan terbagi ke dalam tiga 3 waktu belajar, yakni 07.00 – 08.30; 08.30 – 09.30; dan 09.30 – 11.00 WIB. Biasanya, sejak pukul 12.00 – l8.00, sebagian siswa mengikuti les privat atau sekedar berdiskusi bersama teman sebaya,” kata Ketua Pengelola KBM Anggrek I, Drs. Suryatno Suharma, Sabtu, beberapa waktu lalu.
Menurut Suryatno, selain mendidik anak usia dini, KBM eksis membimbing siswa SD, SMP, hingga SMA. Bahkan, lanjut dia, bimbingan untuk muda-mudi Karang Taruna, bimbingan warga usia lanjut, hingga layanan yatim dan dhuafa juga digarap oleh kelompok belajar ini.
“Untuk layanan yatim dan dhuafa, KBM bekerja sama dengan Kelompok Peduli Umat dari Kompleks Setiabudi Regency. Tak hanya itu, KBM memiliki kelompok pengajian Al-Malik. Setiap hari Kamis, kelompok ini mengadakan pengajian yang dibina oleh aktivis Pesantren Daarut Tauhid Bandung. Kelompok pengajian ini juga telah mendirikan Kelompok Usaha Kecil,” kata mantan Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa & Sastra Sunda FPBS IKIP Bandung itu.
Lanjut dia, untuk menggugah minat baca masyarakat, KBM mendirikan perpustakaan. Warga yang berasal dari Ciwaruga, Cigugur Girang (Parongpong, Bandung Barat), dan Kelurahan Isola, Bandung kerap menyambangi perpustakaan ini.
“KBM sering mendapat kunjungan dari beberapa perguruan tinggi di Bandung, Bogor, dan Jakarta. Umumnya mereka datang untuk mendata atau penelitian yang berkaitan dengan pendidikan dan sosial,” ujarnya.
“Aktivitas lain seperti bisnis, seni, dan wisata sedang dijajagi. Itu bertujuan agar eksistensi KBM terus berlanjut,” tambah Suryatno. (des)***