Untuk mendukung aktivitas di Yayasan Lemorai Timor Indonesia, beberapa fasilitas tersedia di lokasi itu. Selain memiliki madrasah yang menjadi tempat belajar penghuni pemukiman, di tempat itu juga terdapat masjid, asrama putra, asrama putri, dan lapangan olah raga. Bagaimana pengembangan yayasan ini pada masa mendatang?
SEMANGAT belajar anak-anak yang tergabung dalam Yayasan Lemorai Timor Indonesia terlihat sangat tinggi. Saat Zonaliterasi.id bertandang ke yayasan itu baru-baru ini, mereka terlihat sangat sigap ketika diminta untuk mempraktekkan cara mengoperasikan komputer.
Menurut salah satu anak yang malu-malu menyebutkan namanya, dia sangat senang bisa belajar komputer.
“Selain belajar tentang Islam, saya pun bisa menambah pengetahuan di bidang komputer. Melalui cara ini saya bisa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,” kata siswa kelas II salah satu SMP di Tanjungsari itu.
Seksi Departemen Sosial Yayasan Lemorai Timor Indonesia, Syamsudin Daud, mengatakan, di samping pelajaran agama seperti fiqih, bahasa Arab, tauhid, dan baca tulis Al Quran, pelajaran komputer menjadi salah satu materi yang harus diikuti warga asal Timor Leste yang kini tinggal di RT 02/RW 04, Dusun Babakan Mulya, Desa Gunung Manik, Kecamatan Tanjungsari.
“Kami menginginkan anak-anak yang tinggal di asrama melek teknologi. Mereka bisa mengikuti perkembangan teknologi yang kini sedang ngetren,” katanya.
Ketua Yayasan Lemorai Timor Indonesia, Al Siti Khodijah IDS, mengatakan, aktivitas yang dilakukan di yayasan itu sangat ditunjang oleh tersedianya beragam fasilitas.
Dia menyebutkan, gedung dua lantai yang kini antara lain dijadikan tempat untuk pelatihan komputer, dibangun dengan sumber pendanaan dari salah seorang donatur dari Kuwait.
“Semua sumber dana untuk pembangunan gedung itu berasal dari donatur yang berasal dari Kuwait. Prasasti peresmian gedung yang dilakukan baru-baru ini juga dilakukan oleh donatur itu,” kata Siti Khodidjah.
Menurut dia, aktivitas yayasan juga didukung oleh donatur-donatur lainnya. Dari Dinas Sosial Kabupaten Sumedang misalnya, diperoleh bantuan sebesar Rp 4,5 juta yang diberikan per tiga bulan. Selain itu, Dinas Sosial Jawa Barat memberikan bantuan sebesar Rp 9,8 yang dicairkan beberapa waktu lalu.
“Kami pun mendapat bantuan dari donatur-donatur lain, seperi dari Manajer Persib, Pak Umuh Muchtar,” ujarnya.
Dia menambahkan, ke depan, yayasan itu akan tetap konsisten mendidik anak-anak asal Timor Leste untuk mendalami Islam.
“Selain terus mengirim anak-anak mendalami Islam di berbagai pesantren, bimbingan yang dilakukan di pemukiman milik yayasan pun tetap diwarnai nilai-nilai keislaman,” imbuhnya. (dede suherlan)***