ZONALITERASI.ID – Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf, mengungkap opsi perekrutan guru sekolah rakyat. Opsi itu adalah guru Aparatur Sipil Negara (ASN) ataupun yang bersertifikat.
“Nah ini lagi dimatangkan ini. Ya sementara masih ada beberapa pilihan. Dari ASN, penugasan ASN gitu atau yang kedua dari guru-guru yang telah memiliki sertifikat, yang lulus apa itu pendidikan profesi guru. Itu yang dua itu yang masih dimatangkan,” kata Gus Ipul, sapaan Saifullah Yusuf, dilansir dari detik.com, Senin, 7 April 2025.
Gus Ipul memastikan tidak ada kesenjangan dan diskriminasi terkait tata kelola pendidikan di sekolah rakyat. Menurutnya, semua pihak terkait bekerja sama dalam penyelenggaraan sekolah rakyat ini.
“Ya nanti kan kita akan berbagi tugas karena di sini kan tidak hanya kementerian sosial ya. Jadi Dikti juga, Kementerian Dikdasmen ikut, Dikti ikut gitu. Jadi ini juga adalah sekolah pemerintah gitu, yang penyelenggaranya pemerintah jadi kita keroyokan,” ujarnya.
Sejauh ini ada 53 sekolah rakyat yang telah siap beroperasi. Selain itu, ada 82 sekolah rakyat lagi yang tengah menjalani asesmen, baik bangunan hingga tanahnya. Proses asesmen itu dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
Sebagai informasi, program Sekolah Rakyat yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto rencananya dimulai pada bulan Juli 2025 di daerah yang sudah siap secara infrastruktur dan fasilitas pendukungnya. Target Sekolah Rakyat ini adalah anak-anak dari keluarga kategori desil 1 dan 2 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Program ini bertujuan untuk memberikan kesempatan yang lebih luas bagi mereka agar bisa mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas.
Tidak hanya untuk pendidikan dasar, program Sekolah Rakyat ini akan dibuka untuk jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan standar pendidikan nasional. Adapun untuk proses seleksi dilakukan bertahap mulai dari verifikasi status ekonomi hingga tes akademik. ***