Milad ke 62 Tahun Unisba, Rektor: Lahirkan Pembaharu

FOTO UNISBA 3
Milad ke 62 Tahun Unisba, Minggu (15/11/2020). Rektor Unisba), Prof. Edi Setiadi, mengatakan, Unisba harus melahirkan ribuan ulama yang cendekia dan cendekia yang ulama, (Foto: Humas Unisba).

ZONALITERASI.ID – Rektor Universitas Islam Bandung (Unisba), Prof. Dr. H. Edi Setiadi, S.H., M.H, mengatakan, Unisba harus melahirkan ribuan ulama yang cendekia dan cendekia yang ulama dalam berbagai bidang ilmu dengan dasar pijakan Al quran dan Al hadits karena keduanya merupakan mata air bagi para mujadid (pembaharu) yang tidak akan menyesatkan

“Unisba di usia yang ke 62 tahun masih memiliki banyak cita-cita yang belum tercapai. Salah satunya bagaimana melahirkan para pejuang, pekerja keras, pemikir, dan pembaharu atau inovator dari kampus. Selain itu, Unisba harus menjadi wadah pendidikan dan pembinaan kader-kader Islam yang dapat meneruskan risalah Allah kepada umat manusia,” kata Prof. Edi kepada wartawan, di sela-sela Milad ke 62 Tahun Unisba, Minggu (15/11/2020).

Prof. Edi berharap, Unisba bisa melahirkan ulama yang juga cendikia. Ulama tersebut, harus lahir bukan hanya dari fakultas agama saja. Tapi juga, harus lahir dari semua fakultas.

Dikatakannya, saat ini usia Unisba sudah mencapai 62 tahun. Menyusuri perjalanan yang dilalui Unisba dalam kurun waktu tersebut, telah mengantarkan Unisba pada suasana perjuangan dan dakwah yang tidak pernah lekang.

“Puluhan ribu Alumni telah dihasilkan sebagai generasi pejuang yang berasal dari rahim Unisba dengan berbagai posisi dan kedudukan. Semuanya ibarat mutumanikam yang menghiasi konfigurasi bangsa dan umat,” katanya.

Prof. Edi menambahkan, Unisba tidak pernah lepas menyelesaikan berbagai persoalan keumatan. Unisba telah berdiri tegak sebagai pilar perjuangan untuk kemaslahatan umat dan akan terus berdiri tegak laksana batu karang di tengah gelombang kehidupan umat.

“Pencapaian Unisba seperti sekarang, tidak lepas dari perjuangan para pendahulu dan dukungan masyarakat khususnya umat Islam. Oleh karena itu Unisba tidak boleh menjadi menara gading. Unisba harus peka terhadap denyut perasaan masyarakat dan umat karena sesungguhnya pijakan Unisba terletak pada perasaan umat,” pungkasnya. (des)***