KEHIDUPAN modern telah membawa berbagai kemudahan yang tidak terbayangkan sebelumnya. Hampir di semua aspek, kemajuan teknologi telah mengubah cara manusia menjalani keseharian. Kebutuhan rumah tangga, misalnya, kini dapat dipenuhi hanya dengan beberapa sentuhan di layar ponsel. Belanja bulanan, memesan makanan hangat, hingga membeli barang elektronik atau pakaian, semuanya bisa dilakukan tanpa harus keluar rumah. Kehadiran aplikasi daring membuat segalanya terasa lebih praktis dan efisien.
Akses terhadap ilmu pengetahuan juga menjadi semakin mudah. Dengan adanya perpustakaan digital, jutaan bacaan tersedia tanpa perlu pergi ke perpustakaan atau ke toko buku. Bahkan, perkuliahan kini dapat dilakukan secara daring, memungkinkan seseorang belajar tanpa meninggalkan kenyamanan ruang. Kondisi sedemikian, memberikan peluang bagi siapa pun untuk terus berkembang, tanpa batas oleh jarak atau waktu.
Di sisi lain, cara hidup sehari-hari juga berubah signifikan. Pekerjaan rumah tangga seperti mencuci pakaian tidak lagi memakan tenaga seperti dulu. Mesin cuci membuat pekerjaan ini lebih ringan, sementara jasa laundry menawarkan solusi yang lebih praktis. Hanya dengan membawa pakaian ke tempat laundry, semuanya akan bersih dan rapi dalam beberapa saat. Petani yang hendak pergi ke sawah pun kini tidak perlu repot menyiapkan bekal dari rumah. Warung kecil yang tersebar di berbagai tempat menyediakan kebutuhan mereka dengan mudah.
Kemajuan teknologi juga menghadirkan berbagai bentuk hiburan yang bisa dinikmati tanpa harus meninggalkan rumah. Bermain catur, video game, atau sekadar menonton film kini dapat dilakukan dengan sekali klik. Bahkan, kebutuhan pribadi yang lebih kompleks dapat terpenuhi melalui layanan digital, menghadirkan kenyamanan yang tak terbayangkan sebelumnya.
Namun, perubahan besar ini juga membawa dampak pada kebiasaan, budaya, dan cara manusia berinteraksi. Beberapa orang mungkin merindukan kehidupan masa lalu yang lebih sederhana dan sarat dengan interaksi emosional. Di tengah segala kemudahan ini, ada nilai-nilai lama yang perlahan terkikis. Tetapi, hidup adalah tentang pilihan. Seseorang bisa tetap berpegang pada cara-cara lama atau beradaptasi dengan kenyataan zaman yang terus berkembang.
Kemajuan adalah bagian dari perjalanan peradaban manusia. Setiap generasi menghadapi tantangan dan peluang yang berbeda, dan adaptasi menjadi kunci untuk menghadapi masa depan. Dengan menyelaraskan diri pada kemajuan, kita dapat mewujudkan kehidupan yang lebih baik, sesuai dengan kebutuhan dan harapan. ***
Suheryana Bae, pemerhati sosial, tinggal di Ciamis, Jawa Barat
