Nah Loh, Kepala Perpusnas Keluhkan Rendahnya Literasi Masyarakat

kepala perpustakaan nasional muhammad syarif 221206112416 548
Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando, (Foto: Republika).

ZONALITERASI.ID – Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando, mengungkapkan, upaya membangun literasi masyarakat memerlukan kolaborasi dan sinergi antarpemangku kepentingan.

“Tugas mencerdaskan anak bangsa adalah tugas bersama seluruh pihak. Sebab, bangsa yang cerdas akan memberikan kesejahteraan. Indonesia mulai saat ini harus berani bersaing dengan negara lain,” kata Syarif Bando pada kegiatan Stakeholders Meeting Nasional (SHM) di Jakarta, Rabu, 21 Juni 2023.

“Kita jangan lagi terperdaya dengan mengirimkan bahan baku lalu kemudian diolah di negara lain, dan kembali dijual di dalam negeri. Maka itu, penguasaan teknologi menjadi penting,” sambungnya.

Syarif Bando menyebutkan, data yang terpampang patut menjadi kekhawatiran, di mana 90 persen penduduk Indonesia yang bekerja berlatar belakang pendidikan dasar dan menengah. Bahkan, ada yang tidak tamat. Hanya 10 persen penduduk yang bekerja yang memiliki latar pendidikan sarjana.

Oleh karena itu, keberadaan perpustakaan umum perlu diperkuat dengan kegiatan seperti itu. Manifesto IFLA mengatakan bangku terkahir bagi yang tidak duduk di sekolah formal adalah perpustakaan umum.

“Tidak perlu silabus atau kurikulum. Yang terpenting bagi masyarakat adalah bahan bacaan yang mampu memberikan pengetahuan dan pengajaran dan sarat tutorial,” ucapnya.

Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus Perpusnas, Nani Suryani menambahkan, semangat dari kegiatan itu adalah membangun komitmen dan dukungan stakeholder untuk transformasi perpustakaan yang berkelanjutan. Itu dilakukan dengan harapan dapat terciptanya masyarakat sejahtera melalui TPBIS.

“Tujuan dari diselenggarakannya SHM ini adalah selain memperkuat sinergi dan kolaborasi stakeholders pelaksanaan TPBIS, dan mendorong program TPBIS menjadi gerakan nasional pembangunan literasi,” jelas Nani.

SHM Nasional dihadiri onsite oleh 695 peserta yang berasal dari provinsi dan kabupaten/kota mitra tahun 2022, 2020, 2018, mitra program Role Model, konsultan pendamping program TPBIS, dan dihadiri 1.000 peserta secara virtual.

SMN tahun 2023 dikemas dalam beberapa sesi acara meliputi penyampaian materi oleh para narasumber terkait urgensi mendorong keberlanjutan penguatan literasi masyarakat melalui program replikasi mandiri, dan talk show “Sinergitas & Kolaborasi Lintas Sektor sebagai Gerakan Bersama Pengembangan Program TPBIS di Daerah”. (haf)***