Natalia Devita, Wisudawan Termuda ITB yang Lulus S2 pada Usia 22 Tahun

cerita natalia devita wisudawan termuda itb yang berhasil raih gelar magister 43
Natalia Devita Purnama berhasil lulus S2 Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan usia termuda, 22 tahun 3 bulan, (Foto: ITB).

ZONALITERASI.ID – Luar biasa. Natalia Devita Purnama berhasil lulus S2 Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan usia termuda, 22 tahun 3 bulan. Dia lulus dengan program fast track,

Prestasi yang diraih Natalia pun mendapat apresiasi dari ITB.  Lulusan program studi Magister Kimia, Kelompok Keahlian Fisik ITB ini dinobatkan sebagai wisudawan program S2 termuda pada Wisuda Kedua ITB  Tahun Akademik 2023/2024, di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Sabtu,  27 April 2024 .

Sebagai informasi, fast track merupakan program percepatan studi yang memunginkan mahasiswa menyelesaikan program S1 dan S2 dalam waktu lima tahun.

Tidak mudah bagi Natalia untuk merampungkan kuliah dalam tempo cepat. Dia mengaku, selama menjalani S2 banyak menghadapi kesulitan terutama dalam pemahaman materi. Berbeda dengan jenjang sarjana, materi di tingkat magister didominasi oleh penurunan rumus-rumus kimia dan teori yang lebih kompleks.

Kompleksitas materi ini membuatnya kerap kehilangan motivasi. Namun, dengan bantuan dan solusi dari dosen pembimbing ia akhirnya berhasil merampungkan tesisnya.

“Saya sering kehilangan motivasi, tapi akhirnya bisa menyelesaikan penelitian,” tuturnya, dikutip dari rilis di laman ITB, Senin, 13 Mei 2024.

Perbedaan lain yang dirasakan Natalia selain pendalaman materi adalah hasil dari setiap materi yang ia pelajari. Menurutnya, jenjang S2 banyak memaksa mahasiswa fokus pada penelitian dan publikasi, sehingga membuatnya harus mempelajari banyak jurnal hingga mencoba berbagai metode penelitian.

“S2 lebih banyak fokus ke penelitian dan outputnya publikasi, jadi harus rajin mempelajari jurnal dan mencoba metode penelitian agar menemukan metode yang paling efektif dan hasil yang paling baik,” sambungnya.

Jangan Menyerah

Kini Natalia berhasil lulus dari ITB. Selanjutnya ia berencana untuk mengaplikasikan ilmu yang didapatkan untuk karier profesionalnya di bidang penelitian.

Natalia juga memberikan semangat kepada teman-temannya yang masih memperjuangkan gelar. Menurutnya, kunci utama dalam perang melawan penelitian hanyalah tidak menyerah meskipun hasil yang tercipta tidak sesuai dengan harapan.

“Jangan tunggu motivasi datang untuk mengerjakan sesuatu, terus lakukan saja apapun kondisinya, nanti lama-lama selesai juga,” pungkasnya. (des)***

 

Respon (3)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *