ZONALITERASI.ID – Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Unifah Rosyidi, menilai, program Kemendikbud yang akan fokus menggarap digitalisasi pendidikan pada 2021 sulit terwujud tanpa adanya pembenahan infrastruktur.
“Jangan ide dulu dikeluarkan tapi infrastrukturnya belum disiapkan, itu yang selalu terjadi saat ini,” kata Unifah, di kantor Kemenko PMK, Jakarta, dikutip Sindonews.com, Kamis (12/11/2020).
“Jangan belum selesai (infrastruktur), sudah melompat ke digitalisasi sekolah, nanti yang maju makin maju, mundur makin mundur. Ide boleh dikatakan bagus, ide gagasan visi, terus strategi dan implementasi lemah banget,” sambung Unifah.
Ia menuturkan, Kemendikbud juga perlu berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo) untuk pembangunan infrastruktur.
“Iya dibicarakan (dengan Kemkominfo), jangan digitalisasi sekolah dulu, itu bagus, oke silakan, tapi bagaimana menyelesaikan (masalah infrastruktur dulu),” tambahnya.
Dituturkannya, kendala soal kemampuan guru dalam memanfaatkan teknologi juga harus diperhatikan. Di sini literasi digital perlu digenjot.
“Belum (merata kemampuan guru). Banyak yang belum sampai jaringannya. Jadi Indonesia tidak bisa full dengan digitalisasi. Indonesia harus blended, karena faktanya begitu,” terang Unifah.
Unifah menambahkan, saat ini banyak pelajar yang tidak bisa menjalankan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Padahal, PJJ perlu diadopsi dalam sistem pendidikan di masa mendatang.
“Nanti pasca-Covid, tidak sepenuhnya kita mengajar kayak biasa lagi, blended learning. Infrastruktur dasar seperti listrik dan internet di daerah terpencil dipikirkan. Itu saya berharap diselesaikan dulu, baru ngomong digitalisasi sekolah,” imbuhnya. (des)***
La mejor aplicación de control parental para proteger a sus hijos – monitoriza en secreto GPS, SMS, llamadas, WhatsApp, Facebook, ubicación. Puede monitorear de forma remota las actividades del teléfono móvil después de descargar e instalar apk en el teléfono de destino.