PB PGRI Mengutuk Keras Penembakan Guru di Puncak Papua

200417132003 pgri 750x400 1
(Foto: Istimewa)

ZONALITERASI.ID – Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) mengutuk keras atas penembakan yang menyebabkan tewasnya dua orang guru di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua dalam dua hari berturut-turut.

“PGRI juga sangat menyesalkan terjadinya pembakaran terhadap 3 gedung sekolah (SD Jambul, SMPN 1, dan SMAN 1 Beoga, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua) dan rumah guru pada Kamis, 8 April 2021,” kata Ketua Umum PB PGRI, Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd,, dalam siaran pers, Sabtu (10/4/2021).

Menurutnya, guru adalah penyuluh peradaban bangsa yang mengabdikan diri untuk mencerdaskan generasi bangsa sehingga harus dilindungi dalam menjalankan tugasnya.

“PGRI meminta negara hadir melalui pemerintah, pemerintah daerah, aparat pertahanan dan keamanan, tokoh masyarakat (adat) untuk memberikan perlindungan terhadap keselamatan para guru yang bertugas di pedalaman yang saat ini tersulut konflik. Mereka harus mendapatkan jaminan keselamatan diri, dan keluarganya,” ujarnya.

“Apabila guru tersebut merasakan ketidakpastian akan jaminan keselamatan dalam menjalankan tugasnya, maka mohon bantuan pemerintah dan pemerintah daerah dapat memfasilitasi mereka agar mendapatkan tempat tugas yang aman dan terlindungi,” sambung Prof. Unifah.

Ia berharap permasalahan yang terjadi di daerah konflik dapat segera teratasi dan masyarakat kembali menjalani kehidupan yang tenang dalam satu rumah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan perlindungan kepada kaum guru dan seluruh masyarakat yang berada di daerah konflik,” pungkasnya.

Diketahui, penembakan yang menyebabkan tewasnya Yonatan Randen, guru SMPN 1 Julukoma, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua oleh kelompok separatis bersenjata terjadi Jumat, 9 April 2021.

Sehari sebelumnya seorang guru SD bernama Oktovianus Rayo juga ditemukan tewas di Kampung Julukoma dan Distrik Beoga Kabupaten Puncak. (des)***