ZONALITERASI.ID – Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyiapkan anggaran sebesar Rp 149 miliar untuk pembangunan Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (RSPTN) Universitas Padjadjaran di Kampus Jatinangor.
Anggaran ini dialokasikan anggaran untuk pembangunan salah satu gedung RSPTN Unpad. Adapun pembangunan gedung lainnya akan menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dr. Nina Susana Dewi, mengatakan, Pemprov Jabar membuka peluang untuk membiayai pembangunan satu gedung RSPTN Unpad sebesar Rp 149 Miliar.
“Kalau melihat perencanaan dan syarat-syaratnya sudah terpenuhi, optimisitis pembangunan rumah sakit ini dapat terealisasi,” kata Nina saat melakukan pertemuan dengan Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti, di Ruang Rapat Rektor Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Kamis, 7 Juli 2022.
Nina mengatakan, sebagai rumah sakit yang dikembangkan menjadi tipe B, lokasi RSPTN Unpad terbilang premium, karena dekat dengan jalan raya utama Bandung-Sumedang serta dekat dengan akses tol dengan hadirnya pintu tol Jatinangor.
“RSPTN Unpad jangan sekadar jadi penyedia layanan kesehatan saja. Saya mengapresiasi rencana Unpad yang akan mengembangkan tiga pusat unggulan, yaitu pusat unggulan Trauma Center, Stunting Center, dan Infectious Center,” terangnya.
Nina menjelaskan, keberadaan Stunting Center nantinya berperan penting dalam pencegahan masalah stunting, khususnya di Jawa Barat. Jawa Barat sendiri tergolong provinsi dengan angka stunting yang masih tinggi. Karena itu, dukungan Unpad melalui pusat riset ini diharapkan dapat berkontribusi dalam penanganan stunting di Jawa Barat.
Sementara Sekda Sumedang, Herman Suryatman, mengatakan, keberadaan Stunting Center relevan dengan upaya Pemkab untuk menurunkan angka stunting di wilayah Sumedang. Saat ini, angka prevalensi stunting di Sumedang sudah mencapai angka 9 persen, dari sebesar 17 persen pada 2021.
“Pemkab Sumedang siap menjalin kerja sama dengan Unpad dalam upaya menekan angka stunting di Jawa Barat. Kolaborasi ini diharapkan menjadi proyek perdana (pilot project) yang bisa dicontoh oleh kota/kabupaten lain,” ujarnya.
Herman juga mendukung penuh pendirian RSPTN Unpad Jatinangor. Hal ini akan membantu mengakomodiasi ketersediaan kamar rumah sakit bagi masyarakat Sumedang, maupun masyarakat di wilayah sekitar kampus lainnya.
Ia pun mendorong agar RSPTN Unpad memiliki sentuhan green and smart hospital. Hal ini didasarkan atas bakal lokasi rumah sakit yang berdekatan dengan kawasan arboretum.
“Rumah sakit ini harus ada pembeda dengan rumah sakit lain, yaitu berbasis teknologi dan dekat dengan alam. Orang yang berobat ke rumah sakit juga akan nyaman karena lingkungannya hijau,” kata Herman.
Dalam pertemuan tersebut, Rektor didampingi Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Sumber Daya Prof. Dr. Ida Nurlinda, M.H., Wakil Dekan Bidang Pembelajaran, Kemahasiswaan, dan Riset Fakultas Kedokteran Herry Herman, dr., Sp.OT., PhD, serta Ketua Tim Pengembangan RSPTN Unpad Prof. Dr. Ace Tatang Hidayat.
Usai melakukan pertemuan, Kadinkes dan Sekda Sumedang juga diajak untuk meninjau bakal lokasi yang akan dibangun RSPTN Unpad. (des)***