Peneliti Hipnosis Unpad: Kurangi Stres Akibat Coronavirus lewat Media Audio Visual

FOTO UNPAD 36
Ilustrasi, (Foto: Gatra.com).

ZONALITERASI.ID – Masa kedaruratan akibat pandemi Coronavirus (COVID-19) berpotensi melahirkan rasa takut, stres, dan cemas di masyarakat. Jika tidak ditangani dengan baik, cemas berlebih akan rentan menimbulkan gejala penyakit, termasuk di antaranya gejala Coronavirus.

Untuk menangani kecemasan di tengah pandemi, tim peneliti hipnosis Universitas Padjadjaran (Unpad) mengembangkan metode untuk mengurangi kecemasan akibat Coronavirus. Metode yang dikembangkan bertajuk “Afirmasi Virus Corona-19”.

Metode ini dikembangkan oleh tiga akademisi Unpad yang tergabung dalam kelompok peneliti hipnosis, yaitu Dr. Gilang Yubiliana, drg., M.Kes (Fakultas Kedokteran Gigi), Dr. Nani Darmayanti, M.Hum., (Fakultas Ilmu Budaya), dan Jimi Narotama Mahameruaji, M.Si., (Fakultas Ilmu Komunikasi).

Ketiganya mengembangkan metode afirmasi dengan memanfaatkan media audio visual. Tujuannya agar media ini lebih efektif digunakan untuk proses hipnosis mandiri (self hypnosis) selama masa isolasi akibat pandemi berlangsung.

Ada dua tahapan dalam pengembangannya, yaitu penyusunan kalimat afirmasi. Penyusunan ini melibatkan telaah dari ahli linguistik. Dalam hal ini, Dr. Gilang berkolaborasi dengan Dr. Nani dari sisi telaah linguistiknya.

Pada kalimat afirmasi ini merupakan kumpulan kata yang dirangkai menjadi kalimat dan dilengkapi dengan strategi kebahasaan tertentu yang digunakan saat proses hipnosis mandiri. Strategi ini bertujuan agar kalimat afirmasi mampu memberikan ketenangan kepada individu.

“Strategi kebahasaan yang digunakan untuk membuat kalimat “AFIRMASI VIRUS CORONA -19” mengikuti pola dasar kalimat komunika hipnodontik,” ujar Gilang.

Gilang mengatakan, dengan mengikuti pola kalimat komunika hipnodontik terbukti secara ilmiah dapat menurunkan kecemasan dengan biomarker kadar hormon. Analisis ini diperoleh Gilang saat studi Doktoralnya pada 2016 lalu.

Tahap selanjutnya adalah membuat kalimat afirmasi ini menjadi media audiovisual. Proses yang dilakukan oleh Jimi Narottama ini berhasil membuat media audiovisual bertajuk “Media Intervensi Hypnosis Afirmasi Virus Corona-19”. Media inilah yang digunakan untuk proses hipnosis mandiri.

Pada media visual ini, tim menggunakan teknik pengambilan gambar secara statis dengan obyek latar pantai dan deburan ombak. Gambar ditambahkan efek slow motion untuk lebih memberikan perasaan tenang.

“Pemilihan objek gambar pantai didominasi warna biru yang dapat membantu mengurangi kecemasan,” sebut Gilang.

Sebelum digunakan massal, media intervensi ini terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reabilitas. Tim memanfaatkan media daring berupa Google Form Survey dan Youtube Unlisted dengan mengikutsertakan 30 responden. Selain itu, media juga tengah diproses untuk hak kekayaan intelektualnya.

“Trailer untuk media intervensi dapat dilihat pada tautan https://youtu.be/lJ1CHehjdaQ,” pungkas Gilang. (des)***