Oleh Adelisa Putri Bijang
PANDEMI Covid-19 yang terjadi sejak awal tahun 2020 mengakibatkan beberapa bidang terhambat perkembangannya, termasuk bidang pendidikan. Pada sektor pendidikan, pemerintah mengeluarkan kebijakan penyelenggaraan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang dilaksanakan secara daring sebagai langkah yang diambil pemerintah untuk mencegah penularan Covid-19.
Namun, pembelajaran daring saat ini belum sepenuhnya berjalan secara efektif karena masih ada beberapa siswa yang belum melek teknologi, daerah yang minim jaringan dan fasilitas seperti ponsel dan kuota yang kurang mendukung. Oleh karena itu, Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi menyusun Program Kampus Mengajar Angkatan 1. Tujuan dari adanya Program Kampus Mengajar untuk memberdayakan mahasiswa dalam membantu proses pembelajaran di SD berbagai desa/kota di seluruh Indonesia.
Program ini diikuti oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Lebih dari lima belas ribu mahasiswa mengikuti Program Kampus Mengajar dan di antaranya lima ratus mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dari berbagai latar belakang program studi menjadi bagian dari program ini. Salah satu SD yang terpilih untuk Program Kampus Mengajar adalah SDN Kertamukti 01 yang terletak di Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi. Terdapat satu mahasiswa UPI yang pengabdian di SDN Kertamukti 01, yaitu Adelisa Putri Bijang, mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Kampus Purwakarta. Program ini dilaksanakan dari tanggal 22 Maret hingga 25 Juni 2021.
Adapun judul dari Kampus Mengajar di SDN Kertamukti 01 yaitu Mengembangkan Inovasi dalam Bidang Literasi, Numerasi, Teknologi, dan Administrasi. Dengan adanya surat tugas dari Perguruan Tinggi dan Dirjen Belmawa, dan surat izin dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, berbagai kegiatan Program Kampus Mengajar dapat dilaksanakan dengan lancar.
Program KM berjalan dengan metode luring karena adanya kendala seperti jaringan internet yang lamban, tidak semua mampu membeli paket data internet dan fasilitas ponsel sehingga tidak memungkinkan pembelajaran berjalan secara daring. Oleh karena itu, kami membantu guru kelas 1 s.d. 6 dalam melaksanakan pembelajaran luring secara homevisit atau mengunjungi rumah-rumah siswa pada mata pelajaran Tematik (Matematika, Bahasa Indonesia, IPA, IPS, SBdP, dan PPKn) dan Literasi dan Numerasi di Sekolah Dasar, memberikan beberapa materi tentang bahasa Inggris yang tidak mereka dapatkan di sekolah, mengadakan lomba mewarnai dan bakti sosial, merapihkan pojok baca di setiap kelas, menempelkan berbagai poster berisi kata-kata motivasi di dinding sekolah, mengenalkan para guru beberapa aplikasi atau website yang bisa digunakan untuk mendukung pembelajaran daring yang lebih menarik dan inovatif, mengajarkan pada siswa untuk beradaptasi dengan teknologi, membantu para guru untuk menyusun format Belajar Dari Rumah (BDR), membuatkan logo sekolah untuk keperluan seperti surat dan administrasi lainnya dan membantu operator sekolah untuk memperbaharui data sekolah di Dapodik.
Setelah melaksanakan Program Kampus Mengajar di SDN Kertamukti 01, kami telah mencapai tujuan dari Program Kampus Mengajar, baik dari segi penanaman empati dan kepekaan sosial pada diri mahasiswa terhadap permasalahan kehidupan kemasyarakatan yang ada di sekitarnya, mengasah keterampilan berpikir dalam bekerja bersama lintas bidang ilmu dan ragam asal mahasiswa dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi, mengembangkan wawasan, karakter dan softskills mahasiswa, mendorong dan memacu pembangunan nasional dengan menumbuhkan motivasi masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan, serta meningkatkan peran dan kontribusi nyata perguruan tinggi dan mahasiswa dalam pembangunan nasional.
Selain itu, rencana kegiatan dan hasil pelaksanaan kegiatan yang telah kami rancang telah selesai sesuai dengan rencana awal yaitu, melaksanakan pembelajaran secara luring atau homevisit, menerapkan media pembelajaran yang inovatif dalam penerapan literasi dan numerasi di sekolah dasar (seperti, media jam sudut arah mata angin, ular tangga calistung dan kartu perkalian), memperbaiki karakter siswa dan meningkatkan minat siswa untuk belajar. Hal ini memberikan hasil yang positif bagi siswa dan para guru di SDN Kertamukti 01.
Adapun untuk mengetahui dampak yang dirasakan oleh siswa, kami meminta mereka untuk membuat surat ucapan selama belajar homevisit bersama kami. Setelah kami kumpulkan dan baca surat tersebut berisi ungkapan siswa yang sangat senang, seru dan semangat belajar dibanding sebelumnya yang hanya secara daring. Mereka juga sangat merindukan sekolah tatap muka lagi agar semakin semanagt belajar dan bisa bertemu dengan teman-teman dan guru-guru yang lainnya.
Selama sepekan kami mengenalkan para guru di SDN Kertamukti 01 akan teknologi yang bisa digunakan untuk kebutuhan sekolah. Pertama, mereka akhirnya mengenal sebuah aplikasi desain Canva yang sangat mudah digunakan untuk keperluan pembuatan sertifikat, peta konsep dalam suatu materi yang akan diajarkan pada siswa dan keperluan mendesain banner untuk kegiatan-kegiatan sekolah nantinya. Karena sebelumnya, para guru mengatakan bahwa mereka harus mengeluarkan biaya untuk mendesain banner kegiatan sekolah.
Selain itu kami juga mengenalkan media pendukung pembelajaran seperti Kahoot, Quizziz dan Powtoon. Sebelumnya, ada beberapa dari guru yang hanya mengetahui membuat soal untuk siswa menggunakan google form. Maka dari itu, mereka sangat terbantu dengan media Quizziz dan Kahoot dalam membuat soal-soal daring untuk para siswa yang lebih kreatif. Kami juga mengenalkan cara membuat video pembelajaran dengan Powtoon untuk menyampaikan materi yang akan diberikan pada siswa. Dan para guru sangat terbantu dengan hal itu.
Setelah kami mengarahkan untuk memperbaharui akreditasi SDN Kertamukti 01 di Dapodik, sehingga kini data akreditasi sekolah telah berubah sebagaimana seharusnya, yaitu berakreditasi B. Tidak hanya itu, para guru juga merasa terbantu dalam penyusunan format BDR selama pandemi ini. Dan kini sekolah ini telah memiliki logo sekolah yang telah kami buatkan atas persetujuan Kepala Sekolah.
Selama mengikuti Program KM banyak sekali pengalaman yang kami dapatkan terutama untuk para mahasiswa yang sedang menempuh kuliah pendidikan sebagai calon guru di masa depan. Kami jadi mengetahui bagaimana sebenarnya kondisi pendidikan di sekitar daerah kita, tentunya itu memotivasi untuk memberikan yang terbaik untuk pendidikan. Kami juga mendapatkan banyak motivasi dan pengalaman berharga bersama dengan pihak sekolah, siswa, DPL, dan mahasiswa. Kedepan tentu akan semakin banyak rintangan yang ada namun jika kita bersama-sama memecahkan rintangan tersebut maka akan mudah dilalui. Kita harus lebih bersyukur dan apapun keadaannya jangan malas untuk menuntut ilmu.***
Penulis adalah mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Purwakarta.